YOGYAKARTA- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi guguran lava pijar di puncak Gunung Merapi dengan jarak luncuran mencapai 1,8 kilometer ke arah barat daya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengupdate informasi dan kondisi terkini. Dalam informasi yang diunggah BPPTKG, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 13-20 derajat Celsius, kelembaban udara 66-95 persen dan tekanan udara 837,5-1013 mmHg.
Secara visual gunung jelas, dengan kabut antara 0-I hingga 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dengan ketingian 5-10 meter di atas puncak kawah.
Pada periode 00.00-06.00 WIB, teramati sekali guguran lava pijar dengan jarak mencapai 1,8 kilometer ke arah barat daya.
Gempa guguran 20 kali dengan amplitudo 3-10 mm, durasi 29,5-115,2 detik. Gempa fase banyak lima kali dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0,2-0,4 detik, durasi 5,3-9,6 detik.
Sedangkan gempa vulkanik dangkal sekali dengan amplitudo 31 mm, durasi 7,5 detik. Gempa vulkanik dalam 21 kali dengan amplitudo 3-11 mm, S-P 0,2-1,1 detik, durasi 8,5-13,8 detik.
Gempa tektonik jauh sekali dengan amplitudo 3 mm, S-P tidak terbaca,durasi 48,4 detik.
Status Gunung Merapi tetap di level III atau siaga.
BPPTKG merekomendasikan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.(*)