JAKARTA – Walaupun santer ada wacana penundaan pemilu 2024, namun tidak menyurutkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk berdiam diri.
Cak Imin tetap menerima deklarasi dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Kegiatan itu tetap dilakukan Cak Imin di tengah seruan mengusulkan penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 pada pekan lalu, Kamis (24/2).
Cak Imin menerima deklarasi dukungan maju sebagai capres 2024 dari sejumlah elemen masyarakat pada Selasa (1/3) kemarin.
Deklarasi pertama yang diterima Cak Imin dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan diri alumni Universitas Indonesia Timur (UIT), komunitas pekerja kesehatan Sulawesi Selatan di di Kampus UIT Makassar.
“Kami bersama koalisi komunitas pekerja kesehatan Sulawesi Selatan, dan 40 ribu alumni UIT Makassar menyatakan sikap dan dukungan kepada Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden Republik Indonesia,” seru deklarator di lokasi.
Setelah itu, Cak Imin menerima deklarasi dukungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sulsel.
“Dari timur Indonesia, tempat terbitnya matahari dengan sinarnya di pagi hari, kami menyatakan kebulatan tekad mendukung Gus Muhaimin untuk maju sebagai capres di Pemilu 2024,” kata Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad.
Ia berkata, pihaknya akan mengenalkan Cak Imin secara masif hingga ke pelosok desa sehingga rakyat berbondong-bondong untuk memenangkan Cak Imin di Pilpres 2024.
“Aja mumae’lo nabe’tta taue’ makkalaa’ ricappa’ na lete’ngenge. Pura babbara sompekku, pura tangkisi golikku ullebirenni tallang nato’wallie,” katanya.
Elektabilitas Cak Imin sebagai capres 2024 saat ini terbilang masih rendah hingga.
Dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 8-10 Februari 2022 misalnya, elektabilitas Cak Imin ada di urutan paling buncit dari 15 nama politikus yang diproyeksikan maju di Pilpres 2024, dengan 0,2 persen.
Bahkan, nama Cak Imin tidak masuk dalam hasil survei capres Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022.
Merespons hasil surei itu, Cak Imin tetap percaya diri maju bertarung pada Pilpres 2024 mendatang..
Ia berkata, elektabilitas dirinya akan rendah di hasil survei yang menggunakan metode telepon karena kader PKB tdak memiliki telepon.
“Kalau survei lewat telpon, orang PKB tidak punya telpon, tetap akan maju,” kata Cak Imin di Makassar, Selasa (1/3).
Di siai lain, Cak Imin telah mengusulkan agar penyelenggaraan Pemilu 2024 ditunda. Ia mengklaim, banyak pihak yang setuju dengan usulan penundaan Pemilu 2024 dalam satu hingga dua tahun, yang sebelumnya disampaikannya.
Cak Imin mengatakan, hal tersebut mengacu pada analisa big data perbincangan yang ada di media sosial. Menurutnya, dari 100 juta subjek akun di media sosial, sebanyak 60 persen mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.
“Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data,” kata Cak Imin dalam keterangannya, Sabtu (26/2).
Sejumlah parpol di parlemen pun telah menyatakan sikap terhadap usulan penundaan pemilu yang disampaikan Cak Imin.
PAN dan Golkar belakangan telah memberi dukungan. Sedangkan PKS, Demokrat, Nasdem, PDIP, menolak. Lalu, PPP dan Gerindra belum menyatakan sikap.