DENPASAR – Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi telah memasuki tahapan penetapan lokasi.
Namun, titik lahan yang akan di Kecamatan Mengwi Badung, Bali kabarnya belum pasti.
Menurut informasi yang didapat, keseluruhan luas lahan yang akan digunakan untuk membangun jalan Tol tersebut kurang lebih 1.133,33 hektar.
Bahkan jalan itu akan melintasi 3 Kabupaten yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung.
Namun khusus di Kabupaten Badung luas lahan pembangunan jalan tol tersebut kurang lebih 9,18 hektar, dengan pembagian 88.728,14 meter persegi di Desa Sembung dan 3.014,04 meter persegi untuk Desa Werdi Bhuwana.
Perbekel Desa sembung, I Ketut Sukerta yang dikonfirmasi Jumat 11 Maret 2022, tak menampik jika sudah ada luas penetapan lahan yang digunakan.
Namun untuk lokasi yang akan dipakai belum ditentukan.
“Memang sudah ada berapa luas lahan yang akan digunakan, tetap informasi mengenai dimana titik lokasi lahan belum ditentukan,” ujar Sukerta.
Kendati demikian pihaknya mengaku sebelum menetapkan titik lokasi, kabarnya akan dilakukan penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
Bahkan tim penilai tersebut akan melakukan pengecekan pertengahan bulan ini.
“Jadi penentuan belum, sementara informasi baru ada surat yang menyatakan akan ada tim pengecekan Amdal, kalau tidak salah hari Rabu depan. Tapi belum kami pastikan tepat waktu itu,”ucapnya dikutip tribunbali, Sabtu (12/3).
Sukerta menjelaskan, secara sertifikat sekitar 80 lahan milik warga yang akan digunakan untuk jalan tol.
Untuk lokasi sementara pembangunan tol tersebut akan mengambil lahan di perbatasan Desa Sembung dengan Werdi Bhuana. Tepatnya pada Subak Cani Selatan.
“Jadi belum ada tim kesini melihat. Tapi kalau informasi lokasinya ada di perbatasan Desa Sembung dan Werdi Bhuana,” ungkapnya
Menurutnya, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan tol tersebut adalah milik warga, beberapa sudah ada bangunan rumah dan warung.
Kendati demikian kemungkinan ada beberapa lahan yang digunakan seluruhnya, ada setengah atau sebagian saja.
“Kalau dilihat dari sertifikatnya ada lahan warga di perbatasan. Itu pun sudah ada yang di bangun, jadi saya tidak tau dimana pastinya,” ucapnya.
Lebih lanjut pihaknya berharap, warga yang terkena dampak dari pembangunan tol ini mendapatkan kompensasi yang sesuai. Pasalnya dari informasi yang didapat