Trauma Berat! Jadi Korban Pemerkosaan 3 Anak SD, Bocah TK Enggan ke Sekolah dan Mudah Marah

  • Bagikan
Seorang anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) dikabarkan menjadi korban pemerkosaan di Mojokerto. (Foto ilustrasi)

MOJOKERTO- Seorang anak yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) dikabarkan menjadi korban pemerkosaan di Mojokerto. Pelaku diduga tiga bocah yang masih duduk di bangku SD. Kasus itu kini ditangani aparat kepolisian setempat.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Ajun Komisaris Polisi Gondam Prienggondhani membenarkan menerima laporan kasus tersebut. Namun ia masih enggan membuka kasus itu dengan alasan masih dalam tahap penyelidikan.

“Sementara dalam proses penyelidikan,” kata Gondam, Jumat (20/1).

Para pelaku yang diduga mencabuli korban, masih berusia 8 tahun. Baik korban maupun pelaku, tinggal di desa yang sama, di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami trauma hingga enggan untuk sekolah maupun keluar rumah untuk bermain. Penasihat hukum korban, Krisdiyansari Kuncoro Retno mengungkapkan, sejak Senin (16/1/2023), korban mulai enggan ke sekolah karena merasa trauma bertemu dengan pelaku.

BACA JUGA :  Jelang Imlek 2573, Polres Mojokerto Gelar Vaksinasi Covid-19 di Klenteng

Korban enggan ke sekolah, sebut dia, terjadi pada pekan ini. Pekan sebelumnya, saat pelaku dipindahkan orangtuanya ke luar desa, korban masih mau berangkat ke sekolah.

“Minggu kemarin masih mau sekolah, mungkin karena korban tahu kalau pelaku dipindahkan keluar, jadi dia merasa aman,” kata Krisdiyansari.

“Tapi minggu ini karena si pelaku kembali ke rumah dan ke sekolah, si korban ini enggak mau keluar dan enggak mau sekolah. Alasannya ada saja, seperti capek, ngantuk,” lanjutnya.

Selain tak mau ke sekolah, lanjut dia, korban juga enggan keluar rumah serta mudah marah dan mudah terpancing emosi.

“Terus anaknya sekarang jadi mudah marah, sedikit-sedikit banting barang, sedikit-sedikit marah. Padahal dulu anaknya tidak seperti itu,” ungkap Krisdiyansari.

BACA JUGA :  Dipercaya Antar Jemput Anak Sekolah, Pria di Lahat Malah Perkosa Bocah SD Berkali-kali

Peristiwa dugaan perkosaan itu terjadi pada 7 Januari 2023. Terduga pelaku merupakan tetangga korban dan teman sepermainan. Mulanya, terduga pelaku mengajak korban yang tengah bermain sendiri. Korban kemudian diajak ke sebuah rumah kosong.

Di rumah tak berpenghuni itulah korban dipaksa tidur dan celananya dipelorot.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights