Sebuah rekaman video yang diambil dengan telepon genggam, namun belum diverifikasi keasliannya, menunjukkan suara sekitar 30 tembakan cepat, kemudian jeda dan dilanjutkan 30 tembakan cepat lainnya. Di antara berondongan tembakan itu, seorang wanita terdengar meneriakkan: “Ya Tuhan, apa yang terjadi?”
Selain menewaskan enam orang, juru bicara Northshore University Health System menyebut lebih dari 36 orang lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan Crimo. Sekitar 26 korban luka di antaranya, yang berusia 8 tahun hingga 85 tahun, tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Highland Park.
Crimo diduga melakukan penembakan dari sebuah rooftop sebuah pusat bisnis yang dia jangkau dengan menaiki tangga di salah satu gang sekitarnya. Gedung yang menjadi lokasi pelaku melakukan penembakan itu tidak memiliki pengamanan ketat.
Presiden AS Joe Biden dalam tanggapannya menyatakan dirinya dan istrinya ‘terkejut oleh kekerasan senjata tidak masuk akal yang sekali lagi membawa kesedihan bagi masyarakat Amerika pada Hari Kemerdekaan’.
Biden juga membahas soal legislasi reformasi aturan kepemilikan senjata api yang ditandatanganinya baru-baru ini dan menekankan lebih banyak hal perlu dilakukan.
“Saya tidak akan menyerah dalam memerangi epidemi kekerasan bersenjata,” tegasnya.
Gubernur Illinois Jay Robert Pritzker memperingatkan penembakan massal kini telah menjadi ‘tradisi mingguan Amerika’. Dia mengaku marah dengan peristiwa ini.
“Akan ada orang yang mengatakan bahwa hari ini bukan waktunya, bahwa sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang senjata. Saya katakan kepada Anda bahwa tidak ada hari yang lebih baik dan tidak ada waktu yang lebih baik dibandingkan sekarang,” katanya dalam jumpa pers seperti dilansir BBC.
“Bapak bangsa kita membawa senapan – bukan senjata serbu,” kata Gubernur dari Partai Demokrat itu menekankan.
Dia menambahkan, tidak ada satu pun dari mereka akan mengatakan “Anda memiliki hak konstitusional untuk menggunakan senjata serbu dengan peluru berkapasitas tinggi”.
“Ya, saya marah, kita sebagai bangsa pantas mendapatkan yang lebih baik,” kata Pritzker.(*)