Tiket Naik Borobudur Mahal untuk Cegah Kerusakan Cagar Budaya

  • Bagikan

JAKARTA- Arkeolog menilai tiket mahal untuk naik ke area stupa Candi Borobudur sejalan dengan upaya konservasi. Ini dapat membantu mencegah rusaknya candi tersebut.

Pemerintah berencana menetapkan harga tiket Rp 750 ribu bagi wisatawan yang ingin mendaki Candi Borobudur. Wacana ini menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Namun dari perspektif konservasi, para arkeolog setuju dengan kebijakan pemerintah. Dengan harga yang tinggi, diharapkan jumlah orang yang menaiki batu-batu candi akan berkurang sehingga mengurangi kerusakan di sana.

“Kalau menurut saya, Candi Borobudur adalah warisan cagar budaya bernilai tinggi yang harus dilindungi dan dilestarikan. Pro kontra pasti ada terkait dengan kenaikan tiket yang memang tujuannya untuk melindungi Candi Borobudur,” kata peneliti arkeologi Balai Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto, Selasa (7/6/2022).

BACA JUGA :  10 Tempat Wisata Di Bali Paling Unik, Populer, Menarik dan Hits

Pendapat senada juga diungkapkan Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Prof.Dr.Agus Aris Munandar, SS, M.Hum. Ia menegaskan, kenaikan harga tersebut harus dilihat dari sisi penyelamatan candi,

“Apapun dapat dilakukan pemerintah untuk keselamatan dan kemampuan bertahan Candi Borobudur menembus abad-abad mendatang,” ujarnya, Senin (6/6/2022).

“Ingat, semua cagar budaya bersifat unikum. Hanya satu dan satu-satunya. Jika rusak, ambruk, runtuh, tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula,” sambungnya.

Dihubungi secara terpisah, Arkeolog Universitas Indonesia Roseri Rosdy Putri mengungkapkan kondisi Candi Borobudur yang semakin rentan rusak. Ia juga melihat langkah yang diambil pemerintah sejalan dengan prinsip konservasi.

“Prinsipnya semakin sedikit yang naik ke candi semakin baik, karena kondisi batu candi yang mulai lelah dan aus,” kata dia.

BACA JUGA :  Duh! Tiket Masuk Borobudur Bakal Naik Jadi Rp 750 Ribu per Orang

Para arkeolog setuju, harga tiket mahal hanya dikenakan untuk yang ingin naik ke candi. Sedangkan untuk yang berwisata di sekitarnya, tak perlu semahal itu.

“Harus dipisahkan antara masuk area candi dan naik ke candi. Untuk masuk area candi, pasti tidak semahal itu. Jadi masyarakat masih bisa menikmati candi tapi dari jarak yang tidak dekat,” ujar Roseri.

“Sedangkan untuk naik ke candi, ini yang dinilai perlu ada harga lebih. Karena sebenarnya nggak semua pengunjung juga mau naik ke candi. Mereka cukup di halaman sekitar candi menikmati wahana yang ada,” katanya lagi.

“Sehingga, terkait angka dikatakan mahal atau tidak tergantung bagaimana wisatawan akan mengapresiasi nilai penting Candi Borobudur,” dia menjelaskan.

BACA JUGA :  Data Ulang Bangunan Bersejarah, Disbudpar Semarang Gandeng Tim Ahli dan Kemendikbud

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menjelaskan untuk harga masuk kawasan Candi Borobudur masih tetap Rp 50 ribu per orang dan untuk pelajar dikenakan Rp 5 ribu.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights