JAKARTA- Salah satu dari sembilan korban pembunuhan berantai Wowon dkk adalah anaknya sendiri, Bayu (2). Balita itu adalah anaknya dengan Ai Maimunah yang juga menjadi korban pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
Wowon mengaku tega membunuh balita itu bukan untuk pesugihan, namun alasan lain yang membuat komplotan pembunuhan berantai ini berbuat keji.
Awalnya Wowon diminta untuk membawa Bayu rencananya ke Mataran dan akan dikhitan disana. Namun ternyata itu bohong.
“Waktu dulu aku sama yang namanya Ai Maimunah, ini kata Maimunah ‘nih anakmu bawa’, ya kataku ya mau dibawa. Mau dibawa ke Mataram sama neneknya, kata aku padahal bohong. Mau disunatin padahal bohong,” ujar Wowon, Kamis (2/2/2023).
Bayu selalu rewel dan sering menangis, sehingga membuat Wowon tidak betah dan nekat menghabisi nyawa anaknya.
“Anak ini rewel semua, setiap jam, setiap detik, setiap malam,” ungkap Wowon.
Namun Bayu tidak dihabisi dengan tangan Wowon, melainkan oleh rekannya, Solihin alias Duloh (64).
“Nangis dengan nangis jadi malu sama tetangga gitu. Ya udah saya (bilang) sama pak Solihin, ‘ya udah aja pak anak ini habisin’ kata aku,” tutur Wowon.
Diberitakan sebelumnya, Wowon merupakan sosok yang mencurigakan, banyak kebohongan, dan tidak bertanggungjawab kepada keluarganya.
Salah satunya saat Wowon mengaku hendak mengantarkan Bayu, anak kandungnya, ke rumah nenek Bayu di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ternyata, belakangan diketahui bahwa Wowon membunuh Bayu yang masih berusia 2 tahun.
“Wowon itu hanya dua kali ketemu saya sama keluarga. Dia banyak bohong. Misalnya waktu bilang Bayu dibawa ke Mataram ke neneknya, ternyata dia dibunuh dan dikubur,” ucap Misbah, adik dari Halimah.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan orang menjadi korban pembunuhan berantai Wowon dan kawan-kawan, warga asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Aksi pembunuhan sadis ini terbongkar usai ditemukannya satu keluarga lemas tergeletak di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Tiga diantaranya adalah istri dan 2 anak dari Wowon yang diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan sebelumnya yang dilakukan oleh Wowon, M Dede Solehudin dan Solihin alias Duloh, di Cianjur dan Garut. Para pelaku diketahui melakukan penipuan dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberi kesuksesan dan kekayaan.(*)