Tertimbun Reruntuhan Bangunan Selama 3 Hari, Bocah 7 Tahun di Cianjur Ditemukan Selamat

  • Bagikan
Tim SAR gabungan saat berupaya mengevakuasi Rafka (frame kiri). Rafka setelah berhasil dievakuasi dari material bangunan. (FOTO: Dok-Humas Polda Jabar)

CIANJUR- Rafka, bocah berusia 7 tahun, warga Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan di bawah reruntuhan material bangunan rumahnya, pada Rabu (23/11/2022) pagi sekira pukul 10.05 WIB.

Proses evakuasi korban Rafka berlangsung dramatis. Tim SAR gabungan membongkar tembok yang menutupi korban. Setelah berhasil dilubangi, tubuh Rafkah diangkat ke atas.

Saat dievakuasi, kondisi Rafka tampak sehat, namun lemas. Rafka digendong petugas. Terdengar suara perempuan berteriak histeris saat mendapati Rafka masih hidup meski telah 3 hari tertimbun material bangunan.

“Korban Rafka berumur 7 tahun tertimbun selama 3 hari. Rafka lantas dibawa personel Brimob Polda Jabar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo.

BACA JUGA :  Kakanwil Kemenkumham Bali Serahkan SK CPNS kepada 154 Calon ASN

Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, tim gabungan yang melaksanakan operasi SAR di lokasi tersebut berjumlah 51 personel. 

Dia menuturkan, pada hari ketiga pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, personel Polda Jabar masih berada di lokasi bencana membantu para korban.

“Sampai saat ini terdata sudah ada 268 korban meninggal dunia, 151 orang hilang dan 1.083 korban luka. Pengungsi 1.120 KK dan 58.362 jiwa terdampak. Rumah dan bangunan yang rusak 22.198 unit,” ungkap Ibrahim Tompo.

Adapun kerusakan fasilitas umum terdata ada dua jembatan, dua jalan di Jalan Provinsi antara Cipanas dan Cianjur tertutup tanah longsor, dua ruko, empat gedung, enam kantor, lima fasilitas kesehatan, lima fasilitas ibadah, 13 fasilitas pendidikan dan tiga gardu PLN. 

BACA JUGA :  Tak Ada Aliran Listrik, Tenda Pengungsian di Cianjur Andalkan Petromak

Sementara wilayah terdampak totalnya mencapai 12 Kecamatan diantaranya; Kecamatan Cugenang, Cianjur, Warungkondang, Cilaku, Sukaresmi, Pacet, Karang Tengah, Gekbrong, Cibeber dan Kecamatan Sukaluyu, Bojong Picung dan Cikalong Kulon. 

Ratusan personel polisi diterjunkan ke beberapa desa untuk membantu korban bencana gempa di Cianjur ini. Salah satunya di Desa Nagrak ada tujuh titik dengan pengungsi 1.200 jiwa. 

“Personel Brimob 2 kompi (197 personel). Perlengkapan, tenda 14, water treatment 1 unit, toilet portable 4 unit dan velbed, Tanki air, sembako,” kata Ibrahim. 

Kemudian di Desa Cugenang, dua dua  titik dengan pengungsi 500 jiwa dijaga 1 kompi personel Brimob dan 1 kompi Sabhara Mabes dengan perlengkapan empat tenda, water treatment, toilet portable, tanki air, dan sembako. 

BACA JUGA :  Sempat Gelap Gulita Usai Gempa, Kini Jaringan Listrik di Cianjur Normal Kembali

Desa Warung Kondang, tiga titik dengan pengungsi 1.000 jiwa dijaga 2 kompi Brimob. Kemudian di Lapangan Mande tiga titik dengan 700 jiwa pengungsi, dijaga Sabhara Polda 1 kompi dan Brimob 1 kompi dengan perlengkapan delapan tenda. 

“Untuk perangkat dukungan bantuan, dibangun tiga posko, yakni posko utama, Mako Polres Cianjur dan Posko Aju, Nagrak, dan Cugenang,” ucap Ibrahim.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights