Tenaga Pendidik: Program MBG di Kota Tangerang Membangun Antusiasme dan Kreativitas di Sekolah

  • Bagikan

Tangerang- Dalam upaya mendukung kesehatan dan gizi anak-anak di Kota Tangerang, kegiatan pembiasaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), telah berhasil membangkitkan antusiasme di kalangan siswa dan tenaga pendidik. Program ini tidak hanya memberikan manfaat gizi melalui menu sehat, tetapi juga mendorong kebersamaan di antara para siswa saat menikmati makanan bersama. 

Menurut Wali Kelas 3A, Dewi Karyati, pada SDN Karawaci Baru 7, para siswa sangat antusias terhadap makanan yang disediakan, serta memahami manfaatnya. Kegiatan makan bersama ini, juga meningkatkan selera makan siswa. 

“Anak-anak senang makan bersama dengan berdoa, dan makan dengan penuh semangat. Di rumah biasanya makan sedikit, tapi di sekolah makan banyak, habis gitu,” ujarnya. 

BACA JUGA :  Menko Airlangga Dorong Pengembangan Wayang Gunakan Bahasa Melinial

Sementara itu, Wali Kelas 6, Hadiatus Solehah, juga menyambut baik program MBG. Ia menyebut MBG sebagai inisiatif yang sangat baik dalam memberikan asupan gizi yang sehat bagi siswa di sekolah. Menariknya, siswa di kelas 6 sangat berharap agar kegiatan ini dapat diadakan lebih sering. 

“Mereka malah berharap ‘Bu, ada lagi nggak Bu kegiatan ini setiap hari?’,” katanya. 

Hadiatus, berharap, agar program ini dapat dilakukan secara rutin. “Mudah-mudahan ke depan MBG rutin dilakukan,” imbuhnya. 

Hal senada, disampaikan Wali Kelas 1, Munawati. Dirinya, menyampaikan, anak didiknya sangat antusias dengan menu yang disediakan, terutama menu yang belum biasa mereka temui. 

“Anak-anak bertanya, ‘Bu, ini makanan apa ya?’ saat melihat capcai dan tempe orek di menu,” ungkapnya. 

BACA JUGA :  Sitor Situmorang Sosok Pencetus Pembaruan Puisi Indonesia

Menurutnya, kegiatan ini memberikan pengalaman baru bagi siswa dan mengenalkan mereka pada variasi makanan yang sehat. Selain memberikan makanan bergizi, para tenaga pendidik juga mempertimbangkan aspek kreativitas dalam pengelolaan limbah. 

“Ke depan, kemasan susu dan sedotan sudah dipisahkan untuk dijadikan proyek kreatif bersama siswa, yang sekaligus menanamkan pemahaman tentang pengelolaan limbah,” pungkasnya.

Penulis: Andik ES
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights