Gubernur New York Kathy Hochul, seorang Demokrat yang mengusulkan sidang legislatif luar biasa itu, mengatakan bahwa regulasi kepemilikan senjata telah membuat New York menjadi negara bagian dengan tingkat kematian akibat senjata paling rendah kelima di AS.
“Negara bagian kami akan terus menjaga keselamatan warga New York, meskipun ada keputusan Mahkamah Agung ini,” kata dia dalam jumpa pers di Albany, New York, ketika badan legislatif negara bagian itu memperdebatkan rancangan UU baru tersebut.
“Mereka (MA) mungkin berpikir bisa mengubah hidup kita dengan goresan pena mereka, tetapi kita punya pena juga,” katanya.
Keputusan MA itu mengizinkan larangan senjata di “tempat-tempat sensitif” tertentu, tetapi memperingatkan agar tidak memberlakukan larangan terlalu luas.
Keputusan itu juga memudahkan kelompok-kelompok pendukung senjata untuk membatalkan regulasi.
Hal itu dimungkinkan karena keputusan tersebut menyebutkan bahwa regulasi senjata bisa dianggap melanggar konstitusi jika tidak sejalan dengan regulasi pada abad ke-18 ketika Amandemen Kedua Konstitusi AS diratifikasi.
Amandemen itu membolehkan negara-negara bagian mempertahankan milisi dan menetapkan hak untuk “memiliki dan membawa senjata”.
UU negara bagian New York yang baru disahkan itu menetapkan bahwa membawa senjata ke tempat-tempat sensitif adalah sebuah kejahatan.