SULSEL – Aparat kepolisian dari Polsek Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/7/2023), berhasil menangkap lima anggota komplotan geng motor yang melakukan penyerangan dengan menggunakan busur panah terhadap petugas kebersihan jalanan.
Para pelaku yang ditangkap oleh polisi adalah U-S alias Ibe (16 tahun), F-J-P (18 tahun), M-S alias Cullung (19 tahun), S-O-L alias Ibo (14 tahun), dan M-B (16 tahun).
Penangkapan para pelaku dilakukan setelah penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, dan akhirnya satu per satu dari para pelaku berhasil dibekuk di rumah masing-masing. Setelah menangkap para pelaku, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, di antaranya puluhan busur panah beserta pelontarnya yang salah satunya disembunyikan di dalam tas dan ditemukan di salah satu tanah kosong. Total terdapat 30 buah busur panah dan 4 biji pelontar yang berhasil disita.
Sebelumnya, diberitakan bahwa komplotan geng motor ini melakukan serangan terhadap dua petugas kebersihan jalanan pada tanggal 6 Juli lalu. Para pelaku melepaskan tembakan dengan menggunakan busur panah sebanyak dua kali yang mengenai punggung dan selangkangan salah satu petugas kebersihan, sementara yang satunya berhasil melarikan diri.
“Kami berhasil mengamankan lima orang pelaku yang terlibat dalam serangan di Jalan Borong Jambu, dengan korban yang terkena di belakang dan selangkangannya. Jadi, seperti yang dilaporkan sebelumnya, korban adalah petugas kebersihan jalanan. Ada beberapa orang yang menjadi pengendara sepeda motor, pelontar, dan juga penyiap alat,” jelas Kapolsek Manggala, Kompol Syamsuardi.
Motif di balik penyerangan ini adalah dendam, tetapi ternyata korban adalah orang yang salah.
“Berdasarkan keterangan sementara dari para pelaku, motif penyerangan ini adalah dendam, namun ternyata mereka salah sasaran,” tambahnya.
Para pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Manggala untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi juga sedang melakukan pengejaran terhadap satu orang rekan pelaku lainnya yang identitasnya telah dikantongi.
“Kami akan melanjutkan proses hukumnya ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu pengadilan, mengingat kasus ini menjadi perhatian pimpinan karena kejadian serupa dengan penggunaan busur panah yang semakin marak. Masih ada satu orang yang sedang kami buru,” ungkapnya.
