BALI- Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Sleman, Yogyakarta dikabarkan mengalami kesurupan saat pergi Studi Tour ke Pulau Dewata, Bali. Kabar tersebut diunggah di media sosial yang kemudian ramai mendapat komentar dari warganet.
Setelah ditelusuri ternyata sejumlah siswa yang kesurupan tersebut berasal dari dua sekolah yang berbeda. Keduanya bertemu saat di sebuah pusat oleh-oleh di Gianyar Bali. Kesurupan tersebut akhirnya menular.
Dari informasi yang beredar, awalnya siswa yang mengalami kesurupan adalah siswa SMP N 2 Ngemplak. Kemudian, sampai di pusat oleh-oleh di Gianyar, mereka bertemu dengan rombongan siswa SMP Cangkringan. Kesurupan pun menular ke siswa SMP Cangkringan.
Kepala SMP N 2 Ngemplak, Endang Wahyuti Ningsih ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut menimpa anak didiknya. Mereka memang tengah melakukan studi tour ke sejumlah obyek wisata di wilayah Pulau Dewata Bali.
“Kejadiannya kemarin, Senin (12/12/2022),” ujarnya, Selasa (13/12/2022).
Peristiwa kesurupan pertama terjadi ketika rombongan siswa ini menonton pertunjukkan tari Barong yang memang menjadi salah satu atraksi untuk menghibur wisatawan. Saat menonton tari Barong tersebut ada dua anak kesurupan.
Namun, dua siswa tersebut akhirnya bisa disembuhkan di lokasi pertunjukkan Barong ini. Setelah dirasa situasi terkendali, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke pusat oleh-oleh di Gianyar.
“Dalam perjalanan menuju ke pusat oleh-oleh sih tidak terjadi apa-apa,” katanya.
Namun, saat berada di sebuah toko oleh-oleh, kejadian kesurupan kembali terjadi. Bahkan, jumlah siswa yang kesurupan lebih banyak dari sebelumnya. Setidaknya empat orang siswanya mengalami kesurupan.
Saat itu, siswa tersebut mengalami kesurupan cukup lama yaitu sekitar 20 menit. Pengelola pusat oleh-oleh dan juga pihak sekolah berusaha mendatangkan para tokoh adat di tempat tersebut.
“Kemudian, kami memanggil mangku-mangku (tokoh adat dari mana-mana). Mereka kemudian berusaha menyembuhkannya dengan memberi air suci,” kata dia.
Keempat siswa tersebut bisa tertangani dengan baik. Mereka pun memutuskan untuk melakukan rute studi tour. Siswa yang mengalami kesurupan sudah didampingi, sudah dibacakan ayat Kursi, yasin, Al Fatihah, An Nas, Al Ikhlas, tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah.
Ia menyatakan, peristiwa kesurupan yang menimpa siswa SMP N 2 Ngemplak di toko oleh-oleh, terjadi bersamaan dengan kesurupan yang dialami siswa SMP N 1 Cangkringan. Kendati demikian, dia tidak tahu jumlah siswa yang dari Cangkringan berapa.
“Kebetulan saat itu sama-sama sedang berada di sana,” ujarnya.
Namun, semua siswa yang kesurupan tersebut tertangani dengan baik. Maka, agenda study tour dilanjutkan. Kini, siswa dan guru yang ikut dalam tour itu, sedang berada di toko oleh-oleh yang berbeda.
Selasa ini mereka kembali melanjutkan jadwal studi tour yang telah disusun sebelumnya. Bahkan, ketika dikonfirmasi yang bersangkutan tengah berada di Joger. Kemudian, siswa yang kesurupan masih lemas.
“Maklum energinya terkuras. Sekarang kami berada di Joger, sudah sehat,” ujarnya.(*)