Sejarah Si Pitung Pejuang dari Betawi yang Dibenci Belanda Berdasarkan Kitab Al Fatawi

  • Bagikan
Foto ilustrasi dari Film Si Pitung: Banteng Betawi. (Foto/mubicom)

Ayahnya syahid dibunuh para Tuan Tanah China dan centeng-centeng bayarannya, harta bendanya dirampas dan keluarga besarnya banyak yang diburu dan difitnah. Beliau yatim sejak umur dua tahun. Di mata penjajah, sosok ini lebih dikenal sebagai perampok daripada pejuang.

Orang kedua yang juga tidak kalah hebatnya adalah Ratu Bagus Muhammad Roji’ih Nitikusuma. Dialah otak dibalik semua strategi perlawanan gerakan Pitung. Dikenal licin dan sulit untuk ditangkap. Namanya sering disebut sebagai Ji’ih.

Sosoknya alim dan soleh, juga dikenal sangat keras perlawanannya terhadap penjajah. Dia tidak seperti yang digambarkan dalam beberapa film. Dia justru sangat cerdas dan penuh perhitungan. Lima orang lagi juga tidak kalah hebatnya, mereka adalah Abdul Qodir, Abdus Shomad, Saman, Rais, Jebul (Ki Dulo/Abdulloh).

BACA JUGA :  Sejarah Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Salah satu dari mereka yaitu Bang Jebul dengan hanya berapa gebrakan jurus pernah membuat babak belur Schout Van Hinne dalam sebuah adu tanding silat di Tangerang, sehingga dari kejadian inilah Hinne menjadi sangat dendam terhadap semua anggota Pitung karena merasa telah dipermalukan di depan khalayak ramai.

Hinne juga pernah kena batunya saat semua anggota Pitung menangkapnya di daerah Jelambar. Di sini dia dan pasukan marsosenya dihajar habis-habisan. Pasukan Marsosenya yang terkenal sadis lari terbirit-birit ketika berhadapan dengan Pitung. Anggota Pitung kesal karena Hinne ini memfitnah Pitung dan mengancam beberapa orang yang pro terhadap perjuangan Pitung.

Tapi semua anggota Pitung masih memberikan kesempatan dia hidup dengan catatan dia tidak menindas rakyat dan tidak memfitnah Pitung sebagai gerombolan perampok. Seperti pada sebuah perjuangan pasti ada resiko, dua orang anggota Pitung yaitu Jebul dan Saman pada tahun 1896 pernah tertangkap dan dipenjarakan di Glodok. Namun mereka berhasil meloloskan diri bahkan berhasil membunuh beberapa marsose.

BACA JUGA :  Akhirnya Pendekar Betawi Bang Pitung Jadi Nama Jalan di Jakarta

Beberapa anggota Pitung juga harus mengalami mati syahid. Dji’ih tertembak tahun 1899 Masehi, jenazahnya masih bisa diselamatkan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights