Sejarah Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

  • Bagikan
Monumen Kesaktian Pancasila. (Foro: istw.)

Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, yang dilakukan setelah pemerintah saat itu berhasil menumbangkan Gerakan 30 September (G30S) oleh sekelompok orang yang terafiliasi Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat tanggal 17 September 1966 (Kep 977/9/1966). Menurut surat tersebut, Hari Kesaktian Pancasila awalnya harus diperingati oleh TNI AD atau Angkatan Darat.

Kemudian, pada tanggal 24 September 1966, Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan agar Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata.

Selanjutnya, Keputusan Nomor (Kep/B/134/1966) tanggal 29 September 1966, Jenderal Soeharto sebagai Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan yang berisi bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati oleh seluruh slag orde Angkatan Bersenjata. Dengan demikian, upacara peringatan 1 Oktober diperingati oleh seluruh komponen pemerintahan.

BACA JUGA :  Viral Baju Partai Komunis Dipakai Pria di Muara Enim, Mengaku Beli dari Pedagang Impor Pakaian Bekas

Lalu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 153 tahun 1967.

Pada 30 September 1965 telah terjadi penculikan serta pembunuhan para jenderal, yaitu Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Raden Suprapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen DI Pandjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean. Sementara itu, Jenderal AH Nasution berhasil meloloskan diri dari kepungan anggota G30S PKI, meski kakinya tertembak dan putrinya Ade Irma Suryani menjadi korban.

Lokasi jenazah para perwira militer AD yang dibunuh kemudian ditemukan di kawasan hutan karet Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jenazah mereka ditemukan di sumur tua dengan kedalaman kurang lebih 12 meter.

BACA JUGA :  Mustofa Debu: Makam Keramat Syekh Buyut Jenggot Harus Dijaga, Dirawat, dan Dilestarikan

Lokasi tersebut kini dijadikan Kompleks Monumen Pancasila Sakti. Di lokasi ini setiap tahunnya, dilakukan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dilakukan oleh pemerintah, dengan inspektur upacara adalah Presiden RI.

Gejolak dan peristiwa berdarah yang ditimbulkan akibat G30S/PKI ini pada akhirnya berhasil diredam oleh Tentara Nasional Indonesia. Sehingga peristiwa tersebut dinamakan Hari Kesaktian Pancasila. Karena upaya untuk menggantikan dasar negara Indonesia Pancasila tidak berhasil dilakukan oleh gerakan tersebut. Hingga saat ini, Pancasila terus berdiri kokoh sebagai salah satu fondasi dan ideologi bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pada masa orde baru, ada dua ritual dalam memperingati peristiwa G30S/PKI dan Hari Kesaktian Pancasila, yaitu setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia diminta untuk menaikkan bendera setengah tiang sebagai tanda berduka dan mengenang jasa para perwira militerTNI AD yang telah ditetapkan sebagai pahlawan revolusi yang tewas dalam peristiwa tersebut.

BACA JUGA :  Videonya Viral Tak Hafal Pancasila, Ini Respon Plt Wali Kota Bekasi

Kemudian, setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia diminta menaikkan bendera secara penuh sebagai simbol kemenangan, karena terbukti kesaktian Pancasila dalam menangkal ancaman ideologi komunis masuk ke Tanah Air.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights