DENPASAR- Warga Negara Asing (WNA) Australia, Lachlan Brian Hunt akhirnya meminta maaf terkait kontroversi dirinya menjadi korban perampokan dan penganiayaan di Bali. Dia menyampaikan permintaan maaf langsung dalam surat bermaterai.
Brian Hunt mendatangi Polda Bali ditemani oleh ibunya. Kedatangan pemuda asal Perth itu untuk memenuhi panggilan Polda Bali terkait pemberitaan di media asing dirinya menjadi korban perampokan dan penganiayaan pada 12 Januari 2023 hingga dirawat di Rumas Sakit BIMC Kuta.
Dari penyelidikan polisi, Brian Hunt bukan terluka akibat perampokan dan penganiayaan. Dia mengalami kecelakaan tunggal saat berkendara motor dalam keadaan mabuk berat. Pemuda bertato itu mengakui hal tersebut.
Di Polda Bali, dia menyampaikan surat permintaan maaf yang ditulis tangan di atas kertas putih dan ditandatangani di atas materai.
Dalam pernyataan maaf itu dia mengatakan tidak ingin menyudutkan Bali yang dianggapnya sebagai rumah kedua baginya. Dia juga tidak merasa memberikan statemen seperti yang diberitakan di media massa di Australia.
Terkait klarifikasi Brian Hunt dan permintaan maafnya ini, Polda Bali meminta media asing mengonfirmasi terlebih dulu informasi yang diperoleh.
“Media asing Australia agar mengkonfirmasi,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu di ruang kerjanya, Kamis (26/1/2023).
Bayu menegaskan, berdasarkan penyelidikan Polda Bali dan Polresta Denpasar, Brian Hunt tidak mengalami perampokan dan pemukulan seperti yang diberitakan.
“Tapi mengalami kecelakaan tunggal jatuh sendiri akibat mabuk berat. Yang bersangkutan pulang melakukan kegiatan hiburan dengan sepeda motor,” kata Bayu.(*)