Rusia Tuding Operasi Militer Israel di Ukraina Pengalihan Konflik di Palestina

  • Bagikan
Rusia Tuding Operasi Militer Israel di Ukraina Pengalihan Konflik di Palestina (Foto: AFP)

MASKAW – Rusia menuding operasi militer Israel di Ukraina sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dunia atas konflik rezim yang terjadi dengan Palestina.

Tuduhan itu dilontarkan kepada Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid usai menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (15/4), Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Lapid melakukan serangan anti-Rusia setelah Israel mendukung penangguhan negara tersebut dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) pekan lalu. Pernyataan itu sekaligus mengkritik rezim Tel Aviv atas kependudukan ilegal dan aneksasi merayap di wilayah Palestina.

“Ada upaya untuk mengambil keuntungan dari situasi di sekitar Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik terpanjang yang belum terselesaikan antara Palestina-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Press TV.

BACA JUGA :  Topan Hinnamnor Diprediksi Terjang Pesisir Timur China Akhir Pekan Ini, Kegiatan di Laut Dihentikan

“Juga perlu dicatat bahwa [konflik antara Israel dan Palestina] peristiwa terpanjang dalam sejarah dunia pascaperang dilakukan dengan bantuan diam-diam dari negara-negara Barat terkemuka dan dukungan nyata dari Amerika Serikat,” tambahnya.

Kementerian tersebut lebih lanjut menghancurkan blokade Jalur Gaza yang terkepung, yang menurut Israel diperlukan untuk mencegah senjata mencapai gerakan perlawanan Palestina di daerah tersebut.

Sebelumnya, pada 7 April lalu Majelis Umum PBB menangguhkan Rusia dari UNHRC atas klaim pelanggaran berat dan sistematis atas pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina. Resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat tersebut mendapat 93 suara, dengan 24 anggota menentang dan 58 lainnya abstain.

Rusia mengecam keputusan Majelis Umum PBB dan menolak tuduhan pelanggaran hak asasi manusia sebagai propaganda Barat. Sebab, keputusan tersebut membuat Rusia menjadi anggota tetap pertama Dewan Keamanan PBB yang keanggotaannya dicabut dari badan terkait PBB.

BACA JUGA :  7 Walikota di Jerman Tuntut Pemerintah untuk Impor Gas dari Rusia agar Tidak Terjadi Kerusuhan

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights