Rupiah Tersungkur Nyaris Rp 15.700 per Dolar AS Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed

  • Bagikan
(Foto/istimewa)

JAKARTA- Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.660 per dolar AS pada Kamis (3/11) sore. Mata uang Garuda melemah 13 poin atau 0,09 persen usai The Fed menaikkan suku bunga.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang menguat 0,45 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen, peso Filipina melemah 0,07 persen, won Korea Selatan melemah 0,17 persen, dan yuan China melemah 0,26 persen.

Dolar Singapura menguat 0,09 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan pagi ini.

Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,17persen, poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, dan franc Swiss menguat 0,23 persen.

BACA JUGA :  Inflasi AS Diprediksi Turun Bikin Rupiah Menguat Senin Pagi

Lalu, dolar Australia menguat 0,08 persen, dan dolar Kanada menguat 0,15 persen.

Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah akibat keputusan The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 75 basis poin yang diikuti oleh kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

“Rupiah sepertinya akan melemah tertekan oleh penguatan dolar AS karena kenaikan imbal hasil obligasi AS setelah pada pertemuan FOMC The Fed bernada lebih hawkish dari ekspektasi pasar,” ujarnya.

Selain itu, pelaku pasar kembali memprediksi The Fed bakal terus melanjutkan kebijakan suku bunga tinggi. Tercermin dari kenaikan suku bunga 75 basis poin, meski inflasi berangsur turun.

“Suku bunga The Fed kemungkinan akan lebih tinggi dan belum saatnya membahas pengetatan yang lebih pelan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Widuri Ekraf Lahirkan Pengusaha Muda dan Buka Lapangan Kerja

Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp15.600 per dolar AS – Rp15.700 per dolar AS.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights