GIANYAR – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang direncanakan mulai awal April ini, melengkapi kegundahan masyarakat yang masih diselimuti harga minyak goreng yang meroket.
Syukurnya, nelayan di Gianyar yang sangat bergantung pada BBM dalam aktivitasnya tidak gundah sudah mengantongi Kartu Nelayan dan beragam kemudahannya, termasuk akses mendapatkan BBM. Kalaupun tarif BBM naik, tentunya akan menyertai harga ikan.
Ketua Kelompok Nelayan Desa Lebih, Made Ada, menyebut nelayan beraktivitas normal. Tidak hanya nelayan di Pantai Lebih, nelayan di seluruh pesisir Gianyar disebutkan sudah terbiasa mengikuti dinamika yang ada termasuk perubahan harga BBM.
“Sampai saat ini masih melaut dengan normal dan nampaknya belum mendapat dampak saat akan dinaikkannya harga BBM. Kalaupun nanti naik, kita kan siasati juga. Mungkin harga ikan naik serta selektif melaut,” ungkapnya, melalui keterangannya dikutip, Jumat (1/4).
Dijelaskan Made Ana, nelayan Lebih berjumlah 198 orang. Sedangkan nelayan yang aktif melaut sekitar 60%, yang memang mengandalkan sehari-hari dengan menjadi nelayan. Sedangkan yang 40% sisanya baru melaut saat ikan tangkapan melimpah guna mengurangi kerugian BBM.