Rela Lepas Jabatan Tinggi di Swasta, Bambang- Dhony Blak-Blakan Soal IKN

  • Bagikan
Strategi Bambang-Dhony membangun IKN Nusantara (Foto: GSN/amy)

JAKARTA – Ibu kota negara (IKN) Nusantara sekarang telah memiliki kepala yang akan menjadi ‘mandor’ di sana, setalah kemarin Kamis (10/3) Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk sekaligus melantik ‘anak buah’ baru untuk membangun ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Mereka adalah Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN Nusantara dan Dhony Rahajoe selaku Wakil Kepala Otorita IKN pada Kamis (10/3).

Bambang sebelumnya menjabat sebagai Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development di Asian Development Bank (ADB). Sementara, Dhony duduk di kursi Managing Director of President Office of Sinar Mas Land.

Keduanya mengaku rela melepas kursi petinggi swasta demi membantu Jokowi mewujudkan mimpi memiliki ibu kota percontohan dunia, Kota Nusantara.

BACA JUGA :  Gelombang Tinggi 4 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Indonesia pada 5-6 April 2023

Dalam wawancaranya dengan wartawan CNN Indonesia, keduanya menjelaskan asa dan strategi mereka ke depannya. Apa saja strategi tersebut, berikut kutipan lengkap wawancaranya:

Apa alasan spesifik Presiden Jokowi memilih Anda?

Bambang:

Saya kira beliau melihatnya secara totalitas. Pengalaman saya dan Pak Dhony saling melengkapi karena beliau di swasta dan sudah bergerak lincah dan membangun BSD. Sementara saya lebih banyak di bidang knowledge karena saya menyupervisi negara-negara di Asia pasifik, seperti apa yang terjadi di Naypyidaw, Myanmar, lalu misal apa yang terjadi di Nur-Sultan, Kazakhstan.

Dhony:

Saya dipilih karena memiliki pengalaman A-Z dalam pembangunan pusat pertumbuhan baru, kota baru, bukan dipilih karena saya Sinar Mas Land. Tidak ada hubungan dengan Sinar Mas Land. Kebetulan saya itu menggeluti ini 33 tahun dan dinilai mampu membantu, sehingga saya diundang untuk terlibat. Saya sendiri sejak dilantik langsung saya mengundurkan diri secara administrasi. Saya mencegah ada conflict of interest. Itu harus digarisbawahi betul.

Saya juga bertanya memang beliau menyampaikan di profil saya, memang tidak ada cacat. Saya tidak ada konflik, tidak ada cerita-cerita negatif. Bukan orang politik, saya profesional. Pengalaman dalam membangun pusat pertumbuhan baru. Itu yang beliau ingin saya berkontribusi.

BACA JUGA :  Jusuf Kalla Sebut Negara Lain Butuh 20 Tahun Bangun IKN

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights