Setelah penindakan di Kampung Bahari, Polres Metro (Polrestro) Jakarta Utara (Jakut) mulai melakukan pembongkaran gubuk-gubuk liar yang ada di sepanjang rel dari Kampung Bahari dengan dibantu suku dinas terkait dari Pemerintah Kota Jakarta Utara bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Sejak kemarin, kondisi Kampung Bahari juga cukup kondusif berkat dukungan sejumlah personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Brimob dari Polda Metro Jaya serta Pengendalian Massa (Dalmas) Polda Metro Jaya melakukan pengamanan terhadap para pekerja yang melaksanakan pembongkaran.
Sampai Kamis sore, kegiatan pembongkaran masih berlangsung. Selanjutnya aparat gabungan bersama petugas Polres Metro Jakarta Utara dan Kepolisian Sektor Tanjung Priok sebanyak 100 personel setiap hari tetap berjaga untuk mengamankan situasi.

Untuk tahap awal pelaksanaan satu bulan, namun akan diperpanjang nanti melihat situasi berikutnya.
“Namun untuk personel tetap dari Polres dan Polsek,” ujar Kepala Polsek Tanjung Priok Kompol Ricky Pranata Vivaldy.
Dengan langkah itu, diharapkan citra Kampung Bahari sebagai daerah rawan peredaran narkoba akan hilang dengan segera dibangun pos Kampung Tangguh Anti Narkotika.
Dia menargetkan satu bulan. Sebelum menjelang puasa Ramadhan, di sini sudah harus siap (pos tetap).
“Jadi untuk sementara pasukan pengamanan itu mungkin diletakkan atau menunggu (stand-by) di tenda-tenda yang bisa dilihat sekarang,” kata Ricky.
Lingkungan tempat peredaran narkoba akan menyebabkan generasi muda terpengaruh menjadi pengguna bahkan pengedar narkoba.
Seiring waktu orang tua perlu melakukan intervensi agar lingkungan cocok untuk generasi muda, karena generasi muda itu adalah aset masa depan bangsa.