LUMAJANG- Banjir yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Yosowilangun mengakibatkan ratusan hektare lahan pertanian terendam air. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Gogosan dan Kaligede.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ratusan hektare lahan pertanian itu ditanami beragam jenis tanaman holtikultura seperti cabai, timun, tebu dan juga padi.
Meski banjir berangsur surut, namun genangan air di lahan pertanian masih mencapai 50 sentimeter, sehingga para petani setempat terancam gagal panen lantaran genangan air berpotensi merusak tanaman.
“Lahan pertanian yang terendam berupa tanaman padi serta hortikultura berupa cabe, timun, dan tebu total 120 hektare,” kata petugas UPT Pertanian Kecamatan Yosowilangun, Misnaji, Kamis (2/3).
Saat ini, UPT Pertanian Kecamatan Yosowilangun sedang berupaya untuk mengajukan normalisasi sungai ke pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami upayakan agar petani mengikuti usaha tani padi serta normalisasi sungai besar karena yang menjadi penyebab banjir ini karena salurannya dangkal sehingga dibutuhkan kerja sama dari dinas terkait,” katanya.
Selain menggenangi ratusan hektar lahan pertanian, banjir yang terjadi juga merendam puluhan rumah di Desa Darungan, Kecamatan Yosowilangun.
Camat Yosowilangun Agni Megatrah mengatakan, terdapat 40 KK yang terdampak banjir tahun ini. Akibatnya, aktivitas warga setempat mengalami kendala, di antaranya kurangnya ketersediaan air bersih siap minum.
“Ada 40 KK lebih yang terdampak banjir hari ini ada droping air bersih dari BPBD dan relawan berupa air siap minum untuk membantu warga yang terdampak luapan air di Desa Darungan,” tutupnya.
Sebelumnya, hujan semalaman yang mengguyur wilayah Kabupaten Lumajang pada Selasa (31/2) malam menyebabkan air sungai Gogosan dan Kaligede meluap hingga ke pemukiman. Akibatnya, 2 Desa di Lumajang dan ratusan hektare lahan pertanian terendam banjir.(*)