LAMPUNG – Zarkoni (44), warga Dusun IV, Desa Tambah Dadi, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, Provinsi Lampung tewas setelah diserang gajah liar.
Zarkoni yang berprofesi sebagai petani tersebut diserang gajah liar yang memasuki perladangan jagung di dusun setempat, Kamis dini hari (10/11/2022) sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban meninggal dunia pada Jumat, 11 November 2022, pukul 11.30 WIB setelah sempat dirawat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana, Lampung Timur lalu dirujuk ke RSUD Ahmad Yani Kota Metro, Lampung. Korban Kembali dirujuk ke Rumah Sakit Advent Bandar Lampung.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penyerangan gajah liar berjenis kelamin betina tersebut terjadi ketika korban bersama seorang dua orang rekannya bernama Saidi dan Sugiyanto menjaga kebun jagung.
Kepala Desa Tambah Dadi, Kecamatan Probolinggo, Lampung Timur, Lampung Suprayitno menjelaskan, korban bersama dua rekannya pada saat itu sedang ronda untuk menjaga tanaman dari hama dan gangguan hewan liar. Saat menjaga kebun jagung korban bersama Saidi tidur di gubuk di tengah sawah, sedangkan Sugiyanto berjaga di bawah gubuk.
Kemudian pada Jumat dini hari, sekitar pukul 02.30 WIB, tiba-tiba datang seekor gajah liar. Saat mengetahui gajah liar tersebut, Sugiyanto ini langsung berlari menyelamatkan diri.
“Korban dan Saidi yang saat itu sedang tertidur menjadi amukan gajah liar tersebut. Kemudian gajah tersebut merobohkan gubuk yang dada korban dan Saidi,” kata Suprayitno saat bertakziah di rumah duka, Jumat (11/11/2022).
Menurut Suprayitno, korban yang tidak sempat lari akhirnya menjadi korban amukan gajah liar. Setelah itu, gajah liar tersebut pergi meninggalkan tempat kejadian.
“Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka, patah tulang kaki kiri dan patah tulang rusuk kanan,” ungkap Suprayitno.
Prayitno, berharap kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap warga lainnya. Suprayitno juga meminta agar Presiden menindaklanjuti kejadian itu.
“Saya minta pihak terkait hingga Presiden untuk menindaklanjuti susahnya masyarakat desa penyangga Taman Nasional Way Kambas,” tutur Suprayitno.
Menurut Suprayitno, sudah ada dua korban jiwa akibat amukan gajah liar dalam setahun ini. Pertama di Desa Tegal Yoso dan Desa Tambah Dadi.
“Sampai saat ini masih belum ada uluran tangan dari pemerintah kabupaten untuk membantu korban,” ujar Suprayitno.
Korban telah dimakamkan di Pemakaman umum Desa setempat. Sejumlah petugas kepolisian dan TNI serta perangkat desa setempat membantu proses pemakaman korban.