JAKARTA – Terkait soal Fligh Information Region Indonesia (FIR) yang hanya memegang wilayah di atas 37 ribu kaki, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menjelaskan.
Sebelumnya, Singapura menguasai pengelolaan ruang udara atau Fligh Information Region (FIR)bagi semua jenis pesawat terbang, baik komersial dan militer, yang melintas di kawasan tersebut.
Pemerintah Indonesia selama puluhan tahun berupaya mengambil alih pengelolaan FIR dari Singapura.
Menurut Prabowo, yang terpenting telah terealisasi perjanjian kerja sama dengan Singapura yang mandek selama puluhan tahun.
“Yang penting setelah sekian puluh tahun akhirnya kita sekarang sudah ada kerangka perjanjian dan benar-benar kepentingan dua negara telah kita akomodasi,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1)
FIR merupakan wilayah ruang udara dalam wilayah sebuah negara yang menyediakan layanan informasi penerbangan sekaligus layanan peringatan.
Sebelumnya, FIR di wilayah perairan Kepulauan Riau dan Natuna sejak 1946 pengelolaannya berada di bawah otoritas penerbangan sipil Singapura.
Berdasarkan keterangan pers bersama antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Selasa (25/1), telah disepakati bahwa FIR Republik Indonesia akan melingkupi seluruh wilayah udara teritorial Indonesia, terutama di perairan Kepulauan Riau dan Natuna.
Setelah kesepakatan bersama ini, mekanisme domestik Indonesia dan Singapura akan berjalan untuk ratifikasi dan implementasi kesepakatan tersebut.
Menurut Prabowo kesepakatan Pelayanan Ruang Udara atau Flight Information Region (FIR) dengan Singapura saling menguntungkan.
“Saya kira enggak ada kerugian. Saling menguntungkan. Kita perlu persahabatan dan kerja sama dengan Singapura. Tetangga kita yang dekat. Jadi, saya kira ini saling menguntungkan,” kata Prabowo.
Singapura kata dia merupakan tetangga dekat yang selama ini telah menjadi sahabat Indonesia, maka perlu kerja sama yang saling menguntungkan
“Kita perlu persahabatan dan kerja sama dengan Singapura, tetangga kita yang dekat. Jadi, saya kira ini saling menguntungkan. Singapura dari dulu negara sahabat dengan kita,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
(bud)