TANGERANG- Seorang santri berinisial BD (15) meninggal usai berkelahi dengan rekannya berinisial R (15). Polisi masih menunggu hasil visum dari RSUD Tangerang guna memastikan penyebab kematian BD. Dari kondisi jasad korban terdapat luka memar pada bagian tubuh korban.
“(Hasil visum) Nanti akan disampaikan dokter forensik kepada penyidik. Berdasarkan laporan Kanit Serse yang datang melihat korban di RS, memang ada memar di mata kiri sama pundak kiri,” kata Kapolsek Cisoka AKP Nur Rokhman di Tangerang, Senin (8/8).
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangerang, tengah memeriksa santri terduga pelaku perkelahian.
“Sudah dibawa tadi pagi, dia sama-sama Kela 1 SMA, satu angkatan,” tutur Nur Rokhman.
Selain membawa terduga pelaku perkelahian itu, polisi juga turut memintai keterangan dari enam santri lain, yang dipastikan mengetahui peristiwa perkelahian sesama santri tersebut.
“Enam orang santri kita mintai keterangan statusnya saksi. Perkelahiannya satu lawan satu, bukan pengeroyokan,” jelasnya.
Perkelahian antara korban dengan pelaku diawali saat pelaku mencari D, teman korban. Pelaku ke kamar asrama santri nomor 6 . Ketika itu D sedang mandi pagi bersama korban.
“Kemudian pelaku mendorong pintu kamar mandi tersebut dan pintunya mengenai korban, hingga membuat korban marah pada saat itu,” jelas Nur Rokhman.
Setelah korban selesai mandi, keduanya berkelahi. Rekan-rekan mereka yang melihat kejadian itu langsung melerai.
Namun kemarahan korban terhadap pelaku berlanjut. Saat berada di lingkungan asrama, dia kembali menggerutu dan membuat pelaku emosi.
“Setelah keluar dari kamar mandi berantem, saling memegang leher dan dipisahin teman-temannya. Setelah itu, korban keluar kamar 6 dan korban ini masih ngata-ngatain pelaku dan pelaku balik ke dalam kamar dan langsung memukul korban yang saat itu sedang memakai pakaian,” terang Kapolsek.
Dari pukulan dan tendangan pelaku di dalam kamar itu, korban terjatuh dan ditinggal ke luar kamar pelaku.
“Sampai siang, baru diketahui sama teman satu kamarnya bahwa korban tidak sadarkan diri dan melapor ke ustaz, lalu dibawa ke klinik. Diperiksa dokter klinik menurut keterangan dokter sudah dalam keadaan meninggal dunia dan dibawa ke RSUD Balaraja,” papar Nur Rokhman.
Aksi perkelahian antara korban dengan pelaku terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 06.15 -06.45 WIB. Kemudian, karena merasakan sakit kepala setelah berkelahi, korban hanya tiduran di kasurnya, hingga diketahui tidak sadarkan diri pada siang harinya.
“(Berkelahi) Satu lawan satu, terjadi pukul 06.15 – 06.45 WIB. Teman satu angkatan. Setelah berkelahi, korban setelah kejadian karena merasa sakit kepala, dia tiduran saja, teman-temannya enggak berani melapor ke ustaz,” jelas Kapolsek Cisoka, AKP Nur Rokhman.(*)