BALI– Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di Yaman disebuah pusat penahanan Saad yang dikuasi Houthi, dikutip dari Reuters, pada Jumat (21/1) waktu setempat.
Kejadian itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 60 orang. Seorang saksi mata mengatakan beberapa orang, termasuk migran Afrika, tewas dalam serangan itu.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan serangan udara mematikan dilaporkan di tempat lain di Yaman dan menewaskan sejumlah anak-anak
“Serangan udara terhadap fasilitas telekomunikasi di Hodeidah juga secara signifikan mengganggu layanan internet vital di sebagian besar negara,” kata Dujarric kepada jurnalis.
Durjarric menyampaikan, Sekretaris Jenderal menyerukan penyelidikan yang cepat, efektif dan transparan atas insiden-insiden ini untuk memastikan akuntabilitas.
Sementara itu, Save the Children mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga anak dilaporkan tewas di kota barat Hodeidah.
Koalisi militer yang dipimpin Saudi telah memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman sejak 2015.
Koalisi mengatakan laporan puluhan kematian pada hari Jumat akan diselidiki menggunakan proses independen yang disetujui secara internasional.
Ini telah mengintensifkan serangan udara terhadap apa yang dikatakannya sebagai target militer Houthi setelah kelompok itu melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap anggota koalisi Uni Emirat Arab pada hari Senin lalu dan peluncuran rudal dan drone lebih lanjut di kota-kota Saudi.
Selama konferensi pers sebelumnya pada hari Jumat, Guterres mengatakan eskalasi ini harus dihentikan.
Dujarric mengatakan Guterres mengingatkan semua pihak bahwa mereka berkewajiban untuk memastikan bahwa warga sipil dilindungi dari bahaya yang timbul dari operasi militer, mengikuti prinsip-prinsip proporsionalitas, pembedaan dan kehati-hatian.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB mengutuk serangan Houthi di UEA dan situs lain di Arab Saudi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat setelah pertemuan tertutup, yang diminta oleh UEA.
UEA bergabung dengan 15 anggota dewan bulan ini untuk masa jabatan dua tahun.
Ditanya tentang serangan udara di Yaman pada hari Jumat, Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusseibeh mengatakan kepada wartawan, koalisi berjanji untuk mematuhi hukum internasional dan tanggapan yang proporsional dalam semua operasi militernya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan al Saud pada hari Jumat untuk menegaskan kembali komitmen AS untuk membantu sekutu Teluk meningkatkan pertahanan mereka.
“Pentingnya mengurangi kerugian sipil,” kata Blinken.
Sebelumnmya Blinken mengatakan bahwa meningkatnya konflik adalah keprihatinan besar bagi Amerika Serikat dan ia meminta semua pihak untuk mengurangi eskalasi.
Seperti diketahui sebelumnya konflik ini di mana koalisi melakukan intervensi setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari ibu kota Sanaa, telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat jutaan orang mengungsi dan mendorong Yaman ke ambang kelaparan.
(my/Reuters)