JAMBI- Kabel pompa di Intake Pasir Panjang milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mayang di Jambi, dicuri orang tak dikenal (OTK). Akibat kejadian itu, pasokan air bersih ke warga terhenti.
Direktur Utama Perumda Tirta Mayang Kota Jambi, Dwike membenarkan adanya aksi pencurian itu. Menurutnya, telah terjadi tindakan pencurian kabel pompa di Intake Pasir Panjang milik Perumda Tirta Mayang di Jambi Kota Seberang pada Kamis (24/11/2022) sekira pukul 04.00 WIB Subuh.
“Kabel yang putus terkena air sehingga 3 unit pompa terbakar. Pencurian ini berakibat penggaliran air terhenti di wilayah Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan,” kata Dwike, Senin (28/11/2022).
Dia menambahkan, pemasangan pompa cadangan telah dilakukan guna menunjang pengaliran di wilayah pelayanan Intake Pasir Panjang sambil menunggu pengadaan kabel pompa pengganti.
Pompa itu, kata Diwke, telah beroperasi sejak Jumat (25/11/2022). Namun belum optimal karena debitnya lebih kecil dari pompa yang rusak Dalam proses perbaikan pompa dan normalisasi pengaliran, Perumda Tirta Mayang menyiapkan pelayanan air dengan mobil tangki untuk masjid dan pelanggan yang terdampak.
“Sampai saat ini pelayanan air dengan mobil tangki tersebut masih berlangsung untuk memenuhi kebutuhan warga di Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan,” katanya.
Perumda Tirta Mayang terus berupaya agar pompa Intake Pasir Panjang dapat segera beroperasi dengan normal sehingga pengaliran kembali normal secara merata.
Dirinya juga menyesalkan tindakan kriminal pencurian yang berdampak pada terputusnya aliran air bagi sekitar 3.200 sambungan pelanggan di wilayah Seberang.
“Kami mengambil langkah serius untuk menangani masalah ini. Koordinasi dengan pihak kepolisian sudah dilakukan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku pencurian,” katanya.
Dia juga mengimbau, agar warga yang mengetahui informasi tentang pelaku segera melapor ke pihak yang berwajib.
“Partisipasi masyarakat untuk sama-sama menjaga aset pelayanan publik sangat diperlukan. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, masyarakat diminta tidak diam saja. Laporkan segera. Kalau tidak, kita semua dibuat susah,” kata Dwike.(*)