Orang Tua Korban Penganiyaan Hingga Patah Tangan, Minta Satgas HIKMAS Dibubarkan

  • Bagikan
Korban penganiyaan hingga tangannya patah (Foto: GSN/Ivon)

DENPASAR – Seorang Siswi SMA berinisial RV (17) mengalami trauma atas tindak penganiayaan yang dilakukan oleh dua orang pria dewasa hingga mengakibatkan lengan kirinya patah. Peristiwa yang terjadi di lapangan futsal My Stadium, Teuku Umar Barat, Denpasar, Bali pada Minggu (6/3/2022) ini pun juga viral di media sosial.

Kasus penganiayaan tersebut membuat orang tua korban kecewa. Bahkan, orang tua korban minta Satgas HIKMAST (Himpunan Keluarga Matawai Amahu Sumba Timur) dibubarkan.

Meski kini kedua pelaku telah ditahan polisi, kedua orang tua dan keluarga besar korban masih merasa kecewa dengan peristiwa yang terjadi di lapangan futsal My Stadium, Teuku Umar Barat, Denpasar Barat.

BACA JUGA :  Heboh! Tukang Roti Bakar di Palembang Tusuk Anggota Polisi, Pelaku Dikenal Pendiam

FRA selaku ayah kandung korban, mengaku kecewa dengan keberadaan satgas tersebut. Di mana seharusnya Satgas bertugas memberikan rasa aman, malah membuat kekacauan dan bahkan berujung petaka. Sehingga menurutnya keberadaan Satgas itu di organisasi HIKMAST maupun di organisasi induknya yang lain harus dibubarkan.

Dikatakannya bahwa tidak sekali dua kali saja. Satgas-satgas itu bahkan kerap membuat kekacauan setiap kali adanya turnamen.

“Kerap bikin masalah. Antara satgas dengan pemain bola, antara satgas dengan penonton dan lainnya,” katanya kepada awak media di Denpasar, Selasa (15/3/2022).

Sementara itu, Hal yang sama disampaikan AN selaku ibu kandung korban. Menurutnya, hingga saat ini biaya operasi hingga pengobatan sang anak sudah memakan biaya lebih dari Rp 50 juta.

BACA JUGA :  Enam Pelaku Penimbun Solar di Bengkulu Dibekuk Polisi

Bahkan jumlah itu belum ditambah dengan jumlah rawat jalan nantinya. Dengan berbagai himpitan yang dialami pihak keluarga saat ini, para pelaku maupun organisasi yang menggelar turnamen tersebut tidak menunjukan empatinya.

Dia pun meminta keberadaan satgas di organisasi itu harus dibubarkan. Karena keberadaan mereka sangat meresahkan dan tak memberikan rasa aman.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights