OJK dan IJK Gelar Kegiatan Tanam 20.000 Pohon Mangrove di Bali

  • Bagikan
OJK dan IJK Gelar Kegiatan Tanam 20.000 Pohon Mangrove di Bali (Foto: Humas IJK)

BALI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) menggelar kegiatan menanam pohon mangrove.

Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen  pengembangkan gerakan ekonomi hijau antara lain melalui pelestarian lingkungan hidup.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan IJK Peduli Lingkungan untuk Pembangunan Berkelanjutan dengan mengambil tema “Pertumbuhan Ekonomi Hijau untuk Mangrove Berkelanjutan” yang dilaksanakan di Eco Mangrove Kedonganan, Badung, Jumat (24/6) kemarin.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meresmikan program tersebut, yang ditandai dengan penanaman secara simbolis tanaman bakau dan selanjutnya akan ditanam sebanyak 20.000 tanaman bakau selama program berlangsung. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan apresiasi kepada industri jasa keuangan yang telah terlibat, sehingga kehadirannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas, karena mampu memberikan manfaat dan nilai tambah ekonomis bagi masyarakat sekitar, khususnya yang berada di sekitar pantai. 

BACA JUGA :  Jadi Tuan Rumah Hari Pariwisata Dunia, Sandiaga Berharap Bawa Dampak Positif untuk Indonesia

“Kegiatan ini merupakan wujud dukungan kita dalam pelestarian lingkungan, melalui program yang menjadi agenda global dalam menurunkan emisi menjadi net zero emission, pada tahun 2060. Salah satunya upaya tersebut melalui penanaman mangrove atau bakau,” ungkap Wimboh.

Kegiatan ini, sejalan dengan komitmen OJK yang tertuang dalam Kebijakan Strategis tahun 2022 terkait inisiatif keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

OJK telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung transformasi sektor bisnis ke arah ekonomi berkelanjutan, dengan menerbitkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap I dan II serta berbagai Peratuan OJK dan aturan turunan terkait keuangan berkelanjutan serta Taksonomi Hijau Indonesia yang telah diluncurkan oleh Presiden RI pada Januari tahun ini.

BACA JUGA :  Hingga Rabu Pagi Sebanyak 61 Gempa Bumi Susulan Guncang Karangasem

Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya, yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja menyatakan, bahwa kelestarian kawasan mangrove dan lingkungan hidup di Bali bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan menjadi kewajiban seluruh elemen masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan sejalan dengan ketentuan yang telah diterbitkan oleh Pemda Bali. 

“Kegiatan OJK dan IJK ini juga menjadi bagian atau side event dari rangkaian kegiatan Presidensi G20 tahun 2022 yang menjadi momentum sangat baik untuk menunjukkan kepada dunia tentang komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut beserta pantainya yang indah dari berbagai ancaman seperti abrasi air laut dan kerusakan biota laut sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai paru-paru dunia,” terangnya.

BACA JUGA :  Gubernur Wayan Koster: Kunjungan Wisatawan ke Bali Naik 30% dari Kondisi Normal

Bekerjasama dengan Yayasan BakauMU dan Green Mangrove Foundation, lanjutnya, mangrove atau bakau yang telah ditanam akan terus dipantau pertumbuhannya selama tiga tahun. 

Dalam kegiatan ini, OJK dan IJK juga turut memberikan bantuan berupa toilet umum dan peralatan produksi serta memberikan pelatihan bagi nelayan dan masyarakat di sekitar Eco Mangrove Kedonganan.

Turut hadir mendampingi dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Reda Manthovani, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ade Tajudin Sutiawarman, Pembina Yayasan BakauMU dan Green Mangrove Foundation serta Pimpinan IJK.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights