Negara Eropa Timur yang Pro dan Kontra Rusia

  • Bagikan
Pasukan NATO di Polandia (Foto: APF/Michael Probst)

Negara-negara yang kontra Rusia

1. Ukraina

Setelah Ukraina menjadi sasaran bom Rusia sejak Februari lalu, Presiden Volodymyr Zelensky kerap menyuarakan amarahnya ke Moskow.

Bahkan, Zelensky sempat menyebut Rusia melakukan genosida setelah kemunculan puluhan mayat di jalanan Kota Bucha Ukraina.

Kemunculan mayat itu juga ditemani dengan temuan kuburan massal yang diprediksi menampung lebih dari 100 orang.

2. Republik Ceko

Presiden Ceko, Milos Zeman, menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai agresi yang tak beralasan.

Padahal, banyak orang di Ceko menilai Zeman sebagai ‘budak Kremlin.’

“Saya akui saya salah,” kata Zeman, dikutip dari Associated Press.

Ia juga mendesak dunia untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia.Zeman juga sempat bersikeras bahwa Rusia tak akan menyerang Ukraina karena mereka [Rusia] bukan orang gila yang meluncurkan operasi yang mampu menghancurkan mereka daripada membawa keuntungan.

BACA JUGA :  Menlu Rusia Sebut Ukraina Tak Sungguh-sungguh dalam Negosiasi Damai

Pemerintah Ceko juga menutup dua konsulat Rusia di negaranya dan berhenti menerima pendaftaran visa dari warga Rusia.

3. Polandia

Polandia merupakan salah satu negara yang memberikan dukungan kepada Ukraina.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, sempat berkunjung ke Kyiv, Ukraina demi menunjukkan Uni Eropa terhadap negara itu.

Tak hanya itu, Mateusz juga mendesak penyelidikan akan dugaan genosida yang dilakukan militer Rusia di Ukraina.

4. Slovenia

“Kami mengajukan dibuatnya komisi internasional untuk menyelidiki kejahatan genosida ini,” katanya, merujuk pada pembunuhan warga sipil di sejumlah kota Ukraina, salah satunya Bucha, sebagaimana dilansir AFP.

Slovenia juga merupakan salah satu sekutu Ukraina. Perdana Menteri negara itu, Janez Jansa, turut pergi ke Kyiv untuk bertemu dengan Zelensky pada Maret lalu.

BACA JUGA :  Putin: Tak Ada Pemenang dalam Perang Nuklir

“30 tahun lalu, Slovenia diinvasi oleh militer komunis Yugoslavia. Kami secara sebagian berada dalam posisi yang sama, sehingga kami tahu sekali bagaimana perasaan teman Ukraina kami, dan kami tahu perbedaan antara seseorang menelpon Anda lewat ponsel, atau lewat konferensi video, atau saat seseorang datang untuk mendukung Anda,” kata Janza kepada NPR, saat ditanya alasan ia berkunjung ke Kyiv.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights