MAKASSAR- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan mengungkap dugaan permintaan uang Rp4,5 juta dari pimpinan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah yang menaungi aliran Bab Kesucian terhadap para pengikutnya.
Sekretaris MUI Sulsel, Muammar Bakri mengklaim bahwa pihaknya mempunyai sejumlah bukti soal permintaan uang berkedok zakat Rp4,5 juta kepada tiap pengikut aliran pimpinan Wayang Hadi Kesumo itu.
“Jemaah ikut di sini dibebankan zakat diri namanya yang dibebankan sebesar Rp4,5 juta. Data-data kami ada, yang bersangkutan minta dana, kami ada (bukti), kami terima dari pelapor,” kata Muammar usai bertemu dengan pimpinan Bab Kesucian di Gowa, Selasa (10/1).
Muammar menduga ada unsur kepentingan bisnis oleh pemimpin Bab Kesucian dengan menjadikan agama sebagai kedok.
“Tujuan untuk kepentingan bisnis. Jadi kedok agama yang bisa dijadikan untuk kepentingan bisnis dan kepentingan material,” jelasnya.
Dari pertemuan dengan pimpinan Bab Kesucian, kata Muammar, telah ditemukan poin-poin diduga kuat adanya kesesatan berdasarkan dari laporan mantan pengikut dan akun channel YouTube Bab Kesucian.
Sementara itu, pemimpin aliran Bab Kesucian, Wayan Hadi Kesumo mengatakan bahwa dirinya siap dibina oleh MUI Sulsel.
“Kami menerima masukan dan ajaran Islam yang sesungguhnya dan yang baik. Jadi beberapa hari ke depan MUI akan datang untuk memberikan ajaran-ajaran Islam kepada kami,” kata Wayan.(*)