OPEC+ berada di bawah tekanan kuat dari Gedung Putih menjelang pertemuannya di Wina karena Biden mencoba mengamankan harga energi yang lebih rendah bagi konsumen AS.
Pejabat senior administrasi Biden melobi rekan-rekan mereka di Kuwait, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk menentang pemangkasan produksi minyak.
Prospek pengurangan produksi dibingkai sebagai ‘bencana total’ dalam draft poin pembicaraan yang diedarkan oleh Gedung Putih ke Departemen Keuangan pada awal pekan ini.
“Penting bagi semua orang untuk menyadari seberapa tinggi taruhannya,” ujar seorang pejabat AS.
Satu bulan sebelum keputusan tersebut dimulai, harga bensin AS mulai merangkak naik lagi. Ini menimbulkan risiko politik yang berusaha dihindari Gedung Putih.
Naiknya harga minyak bisa berarti inflasi tetap lebih tinggi, lebih lama, dan menambah tekanan pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih agresif.(*)