BALI – Tahun 2022 baru tiga pekan kita lalui. Menurut sejumlah pengamat ada tren kencan baru di tahun sio macan ini.
Mereka menyebut, tren kencan tiap tahun pasti berubah, apalagi diwarnai dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku manusia. Bagaimana dengan tren kencan 2022?
Bumble baru saja merilis daftar tren kencan untuk tahun 2022. Mereka menyebut hampir setengah (48 persen) dari 8.500 pengguna yang disurvei mengatakan pandemi telah membuat mereka mempertanyakan apa “tipe idaman” mereka.
Ini menunjukkan bahwa orang dapat mengambil pendekatan yang lebih berpikiran terbuka untuk menggesek pada tahun 2022, sebuah tren yang disebut Bumble “explori-dating.”
Mengutip Refinery29, lebih dari setengah responden (53 persen) mengatakan pandemi telah membuat mereka menyadari bahwa menjadi lajang untuk sementara waktu tidak masalah.
Persentase yang sama (54 persen) mengatakan mereka berniat untuk lebih berhati-hati dan disengaja dalam bagaimana dan kapan mereka berkencan.
Pandemi juga tampaknya telah membuat orang memikirkan kembali apa yang mereka cari dalam diri pasangan.
Hampir dua pertiga (61 persen) mengatakan mereka sekarang memprioritaskan ketersediaan emosional dan hampir seperempat (24 persen) mengatakan mereka tidak terlalu terpaku pada penampilan seseorang.
Lebih dari sepertiga responden (34%) mengatakan mereka lebih cenderung berkencan tanpa alkohol. Apa yang disebut “kencan kering” sangat populer di kalangan Gen Z.
Mungkin yang lebih kontroversial, PDA kuno yang bagus bisa jadi akan kembali, dengan 68 persen dari daters mengatakan mereka sekarang terbuka untuk menampilkan kasih sayang publik lagi.
“Saat kami memasuki tahun baru, kehidupan kencan kami adalah halaman kosong, dan ini membuat waktu yang menyenangkan untuk mencoba sesuatu yang baru,” kata Naomi Walkland, Kepala Inggris dan Irlandia Bumble dikutip dari CNNIndonesia, Minggu (23/1).
“Itu bisa mengubah apa yang kita prioritaskan dalam diri pasangan, menjadi lebih disengaja tentang kapan kita berkencan, atau hanya berbagi aktivitas yang kita sukai,” imbuhnya
(ina)