“Atas nama bapak presiden, kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada gubernur dan semua pihak yang telah berani dan sukses melaksanakan acara ini,” tandasnya.
Dikatakan Tito, tema PKB kali ini sangat tepat karena air adalah sumber kehidupan.
“Salah treatment air akan mengakibatkan bencana, bahkan air bisa memberikan hukuman pada kita dan kerusakan massal. Memuliakan air menjadi kawan dan tidak menjadi bencana perlu kita dengungkan. Para seniman Bali berupaya merangkai kreativitasnya untuk memuliakan air,” ujar Tito.
Ia mengapresiasi PKB tidak hanya diisi kesenian Bali, juga melibatkan kesenian daerah lain di Indonesia.
“Adanya pengakuan budaya Bali. Sebentar lagi akan ada pembahasan, saya selaku Menteri Dalam Negeri diperintahkan bapak presiden mewakili pemerintah untuk membahas Undang-undang memperjuangkan pasal khusus untuk pengakuan budaya dan tradisi seni Bali supaya budaya, tradisi dan seni di Bali dapat terlindungi dari arus modernisasi, termasuk kebijakan-kebijakan pusat yang mungkin dapat menggerus budaya seni dan tradisi Bali,” bebernya.
Usai dibuka dan dilepas secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri yang ditandai pemukulan gong dilanjutkan dengan pertunjukkan Tari Siwa Nataraja dari kontingen Pemerintah Provinsi Bali disusul kontingen ISI Denpasar.