“Ke depan saya harap layanan jemaah sudah berbasis digital dan lebih fleksibel. Misalnya, gelang yang juga bisa untuk memantau pergerakan jemaah sekaligus memitigasi jemaah tersesat. Atau, bagaimana dibuat inovasi untuk membantu jamaah usia lanjut,” ujar Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.
“Nanti kita coba kemungkinan kerja sama dalam pengembangan teknologi mutakhir,” sambung Yaqut.
Yaqut menilai proses transformasi digital dalam layanan haji harus segera diwujudkan. Terlebih, kemajuan transformasi yang disiapkan Arab Saudi juga sangat bagus.
“Saya tadi melihat pameran Liga Arab Dunia, dan tampak sekali transformasi digital layanan jemaah sudah mereka siapkan,” terang Menag.
“Bahkan, mereka sudah mengembangkan manasik metaverse. Saya sempat mencobanya. Ini cukup menginspirasi. Kita harus segera melalukan adopsi dan adaptasi demi meningkatkan kualitas layanan jemaah,” tandasnya.
Semengtara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menyambut baik gagasan Menag untuk mempercepat proses transformasi digital untuk memberi kemudahan layanan bagi jemaah umrah.
“Proses transformasi layanan digital akan segera kami lakukan. Tujuannya satu, memberikan kemudahan dan mempercepat layanan bagi jamaah haji dan umrah. Ini sesuai juga dengan tema Hari Amal Bhakti Kemenag yang dicanangkan Gus Menteri,” ujar Hilman.