JAKARTA – Menteri Koordinator Polhukam Mahfud MD mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk membentuk tim investigasi dengan orang-orang yang kredibel untuk menguak kasus baku tembak yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Jumat lalu.
“Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya,” ujar Mahfud, dikutip dari akun Instagram miliknya @mohmahfudmd, Kamis (14/7).
Menurut Mahfud, kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja, karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya.
Mahfud juga mengatakan, kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini.
Sebab menurutnya, dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai hasil berbagai lembagai survei.
“Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yg baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu,” ujarnya.
Sebagai Ketua Kompolnas, Ia juga katanya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang.
“Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E terjadi pada Jumat (8/7). Namun, kasus baru terungkap pada Senin (11/7).
Kedua anggota polisi tersebut merupakan ajudan Ferdy. Brigadir J bertugas sebagai sopir istri Ferdy, sementara Bharada E bertugas melindungi keluarga Kadiv Propam.
Menurut keterangan polisi, Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Bharada E yang mendengar teriakan masuk ke dalam rumah. Baku tembak antara keduanya pun terjadi di dalam rumah.
Keterangan Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara lima tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.