BALI – Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali bakal menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung Denpasar pada akhir Oktober.
Alasan penutupan itu dikarenakan akan menggaggu pemandangan delegasi G20.
“Salah satu alasannya memang karena G20,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Bali I Made Teja, dikutip Jumat (5/8).
Teja mengatakan, TPA yang beroperasi sejak tahun 1980 yang berdiri di atas lahan seluas 32 hektar itu kondisinya saat ini sudah tidak bisa lagi menampung sampah lagi.
TPA itu dipergunakan oleh warga Denpasar, dulu pernah warga Tabanan dan Gianyar juga ditampung di sana.
“Tiap hari sampah yang masuk mencapai 1.000 ton,” kata Teja.
TPA Suwung telah menimbulkan gunungan sampah yang tinggi dan terlihat dari jalan tol. Juga telah berdampak pada munculnya pencemaran udara hingga radius kiloan meter.
Teja menjelaskan, sebagai gantinya, saat ini sedang disiapkan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Denpasar.
“Tiga TPST itu bisa menampung sampah sampai 1.200 ton,” imbuhnya.
Dia menargetkan tiga TPST sudah beroperasi pada awal Oktober nanti. “Jadi begitu TPST operasional, Suwung ditutup,” pungkasnya.
