TIMIKA- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyebut korban tewas akibat kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, bertambah jadi 10 orang. Korban tewas di antaranya delapan orang asli Papua (OAP) dan dua warga pendatang.
“Kita ketahui semua korban tewas 10 orang, delapan dari masyarakat asli Papua, dua dari pendatang,” kata Mathius di Timika, Papua Tengah, Jumat (24/2/2023).
Tak hanya itu, dia menyebut 18 aparat luka-luka. Sebanyak 16 orang terhantam lemparan batu, sisanya terkena panah.
“Korban luka-luka untuk aparat itu ada 18, 16 itu kena lemparan batu, dan dua orang itu kena panah,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, kerusuhan juga mengakibatkan dua ruko dan 13 rumah milik warga terbakar.
Kerusakan, lanjutnya, juga menimpa kendaraan milik TNI dan Polri yang disiagakan saat kerusuhan berlangsung.
“Ruko ada dua dan rumah 13 (rusak). Ditambah dengan kendaraan milik TNI-Polri yang rusak,” ujar dia.
Sebelumnya, kerusuhan pecah di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).
Laporan awal menyebut, sebanyak sembilan warga tewas sementara enam lainnya luka-luka.
Kerusuhan ini berawal saat ada mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma karena diduga akan melakukan penculikan anak sekira pukul 12.30 WIT.
Akibat kerusuhan itu, sejumlah ruko dan kios pedagang di Sinakma dibakar massa.(*)