JAKARTA – Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) mengapresiasi temuan baru terkait soal CCTV yang ada di sekitar kediaman Irjen Ferdy Sambo oleh tim yang dibentuk oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, diperolehnya rekaman CCTV dari beberapa tempat yang dapat menunjukkan fakta-fakta yang terjadi, merupakan kabar baik yang diharapkan akan membantu mengungkap konstruksi kasus ini
“Segala penyelidikan yang didukung scientific crime investigation hasilnya pasti akan valid,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/7).
Ia juga mendorong agar Polri dapat menyampaikan pelbagai temuan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara berkala kepada publik.
Poengky mengatakan pihaknya juga akan memastikan tim khusus dapat bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel. Karenanya Poengky meminta agar publik bersabar karena tim khusus sedang bekerja.
“Jika pemeriksaan terhadap CCTV tersebut sudah selesai, pasti hasilnya akan disampaikan kepada publik,” tuturnya.
Sementara itu secara terpisah, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto berharap pihak kepolisian dapat mengungkapkan temuan-temuan terkait kasus Brigadir J secara berkala kepada publik.
“Kami sendiri menyarankan agar secara bertahap disampaikan ke publik,” jelasnya dikutip CNNIndoenesia.
Menurutnya, hasil klarifikasi ataupun pendalaman yang dirasa tidak akan menganggu proses penyelidikan sekiranya dapat disampaikan kepada publik.
Sehingga, kata dia, publik dapat terus memantau perkembangan pengusutan kasus Brigadir J.
“Beberapa hal yang tidak mempengaruhi proses penyidikan dan yang tidak mempengaruhi proses penyidikan, itu memang perlu disampaikan ke publik,” jelasnya.
Sebelumnya, Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemukan bukti CCTV yang disebut dapat mengungkapkan kasus tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan CCTV tersebut dinilai dapat menggambarkan konstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J secara menyeluruh. Bukti-bukti CCTV tersebut saat ini sedang diperiksa oleh tim khusus di laboratorium digital foreksik.
“Tim ini bekerja maksimal, kami sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. CCTV ini sedang didalami tim khusus,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (20/7).
Dedi belum merinci CCTV di lokasi apa yang berhasil ditemukan polisi. Namun ia berjanji hasil analisis terhadap rekaman CCTV tersebut akan diungkap setelah proses penyidikan yang dilakukan tim khusus rampung.
“Nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan yang dilakukan tim khusus sudah selesai. Biar tidak sepotong-potong, kami akan menyampaikan secara komprehensif,” katanya.
Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).
Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.
Saat ini Sambo telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Kapolri mengatakan penonaktifan Sambo agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.