”Ukuran bunker sekitar 5×6 meter, kami kumpul di sana selamatkan diri bersama puluhan WNI lainnya, walaupun tinggal di bunker suara ledakan terdengar dan dibarengi dengan guncangan,” sebutnya
“Selama tinggal di KBRI tidak sempat tidur,” imbuhnya.
Selang lima hari, pada tanggal 28 Febroari terjadi gencatan senjata, ruang tersebut dimanfaatkan untuk keluar dari Ukrania.
Karena kondisi bandara hancur, maka proses evakuasi dilakukan lewat jalur darat. Setelah menempuh perjalan hampir 24 jam kami tiba di Rumania.
”Saat perjalanan keluar dari Ukrania pemeriksaan sangat ketat, hampir 7 pos pemeriksaan kami lewati,. Setiap pos yang dilewati tentara Ukrania meminta kami tunjukan paspor dan membuka masker,” sebutnya.
Sampai di perbatasan dengan Rumania kami harus jalan kaki selama 30 menit. Sampai di Rumania rombongan ditampung di salah satu hotel dan esoknya baru berangkat menuju tanah air.
Penerbangan dari Rumania menuju Jakarta ditempuh dalam waktu 17 jam. tiba di Jakarta rombongan jalani karantina selama tiga hari. Setelah proses karantina berakhir kami langsung terbang menuju Bali.
”Kami tiba di rumah pada Senin kemarin sekira pukul 23.30 wita,” ujarnya.
Walupun telah tiba dengan selamat, Desak Made Yuni mengaku masih trauma dengan kejadian yang sempat dialaminya.
”Jika dengan suara keras atau barang yang jatuh kami kaget,” sebutnya. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena dengan sigap telah melakukan proses evakuasi,” tutupnya.