Kisah Migran Ukraina Asal Bali: 5 Hari Tinggal di Bunker Tanpa Tidur

  • Bagikan
Desak Made Yuni 5 hari tinggal di bunker tanpa tidur (Poto: Balitribune)

Selanjutnya pada bulan November 2021 langsung terbang menuju Ukrania. Memang awalnya kondisi masih aman walaupun terjadi konflik di wilayah Donbas.

“Sebelumnya kondisi masih aman, walaupun terjadi konflik di wilayah Donbas masyarakat masih beraktifitas secara normal dan warga Ukrania percaya konflik tidak akan meluas,” ujarnya

Situasi mendadak berubah ketika Rusia melakukan invansi militer dengan sasaran kota Kiev. Serangan pertama terjadi pada tangal 24 Februari, sekira pukul 05.00 pagi hari, dimana  terdengar suara sirene yang disusul suara ledakan yang sangat keras.

“Kami merasa was-was, apalagi serangan rudal yang diiringi suara ledakan terjadi setiap hari,” ungkapnya.

Lanjut Desak Yuni, melihat kondisi yang menghawatirkan keselamatan, pihak Kedutaan Besar Repulik Indonesia (KBRI) langsung merespon yakni sore hari langsung melakukan evakuasi warga negara Indonesia.

BACA JUGA :  Baru Ditemukan, Goa di Tabanan Diperkirakan Sejak Zaman Hindu-Buddha

”Proses evakuasi berlangsung sangat cepat, kami hanya bawa dokumen dan beberpa pakian saja,” jelasnya.

Sambil menunggu situasi aman kami berkumpul di KBRI selama lima hari. Selama tinggal di KBRI kami dilayani dengan baik. Sementara jika terjadi serangan rudal, kami di sarankan turun menyelamatkan di lantai bawah tanah (bunker) dikantor KBRI.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights