JAKARTA- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menekankan pentingnya kolaborasi TNI, Polri, bersama lembaga lain dalam mengantisipasi dan memetakan berbagai potensi ancaman maupun gangguan pelaksanaan KTT G-20 di Bali.
“Yang penting penanganan dalam G-20 dilaksanakan secara baik, TNI dan Polri bersinergi melaksanakan tugas sesuai SOP (prosedur operasional standar),” kata Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin (14/11/2022).
Boy Rafli memastikan puncak rangkaian G-20 berjalan aman dari ancaman teror, khususnya di Nusa Dua, Bali, sebagai pusat penyelenggaraan KTT G-20.
BNPT juga telah menggelar sejumlah kegiatan guna membangun kewaspadaan masyarakat menjelang KTT G-20, seperti pelatihan mitigasi aksi terorisme integratif yang melibatkan aparatur negara di wilayah Bali.
Selain itu, BNPT juga berkoordinasi terkait sistem pengamanan di lokasi acara KTT G-20 serta kesiagaan nasional pengamanan KTT G-20 dengan aparat penegak hukum di wilayah Bali.
Boy Rafli Amar melakukan kunjungan ke Command Center ITDC Bali dengan didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Ibnu Suhaendra, Direktur Kerja Sama Bilateral Brigjen Pol. Kris Erlangga, Direktur Penindakan Brigjen Pol. Mochamad Rosidi, serta Kabag Hukum dan Humas Kombes Pol. Astuti Idris.
Saat mengunjungi Command Center ITDC, jajaran BNPT disambut langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Brigjen Pol. Reza Arief Dewanto.
Peninjauan tersebut dilakukan menjelang KTT G-20 pada Selasa (15/11/2022) dan Rabu (16/11/2022) guna memetakan potensi ancaman serta meminimalkan potensi gangguan. Command Center ITDC merupakan posko terpadu, pusat pengendalian, pemantauan, dan pengawasan dalam rangka mendukung pengamanan selama KTT G-20.(*)