Kemenko: G20 Kesempatan Emas untuk Promosikan Sektor Pangan ke Tamu Event

  • Bagikan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan momentum Presidensi G20 Indonesia menjadi kesempatan emas bagi pelaku usaha sektor pangan untuk mengenalkan produk pertanian kepada semua stakeholders (Poto:dok.kemenko)

JAKARTA – Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan,  momentum Presidensi G20 Indonesia menjadi kesempatan emas bagi pelaku usaha sektor pangan untuk mengenalkan produk pertanian kepada semua stakeholders yang menghadiri berbagai event G20, sekaligus sebagai salah satu cara promosi dagang.

“Hal itu juga mendukung strategi lainnya, seperti peningkatan kapasitas produksi, perluasan akses pasar domestik dan internasional, penguatan jaringan distribusi dari hulu hingga hilir,” ujar Musdhalifah melalui keterangan yang diterima, Kamis (10/2).

Menurutnya, melalui kuliner Indonesia yang sangat beragam, peluang untuk mengenalkan makanan lokal tentunya akan menjadi pengungkit sektor UKM. Kemudian, untuk sektor perikanan dapat mengenalkan produk perikanan, garam untuk kecantikan/spa, dan sebagainya.

“Untuk sektor pertanian atau perkebunan, peluang strategis mempromosikan cita rasa kopi khas (specialty coffee) Indonesia, seperti kopi gayo, kopi toraja, kopi luwak, dalam setiap event meeting. Sementara, untuk subsektor hortikultura, tantangannya yaitu memasarkan produk hortikultura buah-buahan dan bunga selama meeting,” tutur Musdhalifah.

BACA JUGA :  Pastikan Proyek Nasional Berjalan Sesuai Rencana, Pangdam Tinjau Lokasi Kegiatan G-20

Sementara itu PT Rajawali Nusantara Indonesia yang merupakan induk dari Holding BUMN Pangan atau ID FOOD menyatakan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20 sangat memberikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan investasi di bidang pangan

 “ID FOOD akan mendukung penguatan ketahanan pangan nasional dan mempromosikan produk pangan berorientasi ekspor, baik produk pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan industri turunannya, agar dunia internasional semakin mengenal produk pangan Indonesia,” ujar Direktur ID Food  Arief Prasetyo Adi.

Dari sektor perikanan, PT New Perikanan Indonesia (New Perindo) pada tahun 2021 telah melakukan ekspor gurita ke Amerika Serikat senilai Rp2,4 miliar, ikan kaca piring ke Thailand senilai Rp489 juta, ikan black marlin ke Filipina senilai Rp629 juta, serta fresh tuna loin dan gurita ke Jepang senilai Rp1,5 miliar.

BACA JUGA :  Begini Penjelasan Kemendag Soal Kenaikan Harga Telur Ayam

 “Khusus untuk produk perikanan, kami memiliki pasar ikan di Muara Baru Jakarta dan Benoa Bali yang dapat dikunjungi oleh para Delegasi G20. Mereka dapat menikmati sajian ikan segar dan melakukan pemotongan ikan tuna segar di lokasi tersebut,” kata Arief.

Selanjutnya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia juga telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 3.000 ton di 2022, dan realisasi hingga Januari 2022 sebanyak 353 ton atau 10 kontainer. Sedangkan, PT Sang Hyang Seri (SHS) telah melakukan ekspor beras Long Grain Indonesian Rice kemasan 5 kg ke Arab Saudi sebanyak 140 ton dengan target estimasi penjualan di 2022 sebesar Rp2 miliar.

Melalui Forum G20 ini, diharapkan juga dapat menjadi media komunikasi strategis untuk menyuarakan kampanye positif menghadapi berbagai kampanye negatif kelapa sawit Indonesia.

BACA JUGA :  Penerima BTPKLWN Capai 75 Persen, Dandim 1615/Lotim Tegaskan Agar Dibagi Sampai Habis

Selain itu juga menjadi wadah promosi dagang kepada dunia internasional bahwa kelapa sawit Indonesia berkontribusi dalam penyediaan pangan di dalam negeri maupun pasar global. Selain itu, juga menjadi penggerak ekonomi, baik dari sisi petani, pedagang, maupun industri turunan kelapa sawit.

Turut hadir pada kesempatan tersebut adalah Asisten Deputi Pangan, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, Direktur Utama PT Berdikari, Plt. Direktur Utama PT Garam, Direktur Komersial dan Pengembangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, Direktur Produksi PT Sang Hyang Seri, dan Prof. Bustanul Arifin, selaku Tim Asistensi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights