Kasus HIV/AIDS di Riau Banyak Ditemukan pada Kelompok Usia Produktif

  • Bagikan
Ilustrasi HIV/AIDS. (Foto: istimewa)

RIAU- Sebanyak 8.034 orang di Riau terjangkit HIV/AIDS. Jumlah itu berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan Provinsi Riau hingga akhir Oktober 2022. Dari jumlah itu, sebanyak 3.711 orang dalam kondisi stadium AIDS.

“Penemuan kasus HIV di Provinsi Riau jumlahnya sebesar 8.034 orang,” ujar Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution Jumat (18/11).

Menurutnya, karakteristik temuan kasus HIV dan AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum. Di mana jumlah terbesar penderita penyakit mematikan itu berada di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus sejumlah 4.730 orang.

“Untuk kasus HIV pada ibu rumah tangga termasuk terbesar ketiga. Tapi, jika dikelompokkan ke dalam kelompok usia, maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25 sampai dengan 45 tahun artinya ini usia produktif,” jelasnya.

BACA JUGA :  Timbulkan Kerusakan Ekosistem, Penambangan Pasir di Pulau Rupat Dihentikan Permanen

Menurut Edy, upaya percepatan penanggulangan HIV/AIDS secara nasional Pemerintah telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Standar itu harus dicapai oleh Pemerintah Daerah dan sudah tertuang dalam PP Nomor 2 tahun 2018.

Pencapaian SPM tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Bupati, Wali Kota dan Gubernur.

“Pemprov Riau sudah berupaya untuk melakukan penanggulangan HIV/AIDS,” kata Edy.

Dengan menetapkan Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.

“Orang yang terdampak HIV/AIDS ini harus dilakukan pendekatan dan dirangkul untuk menanganinya agar pertolongan bisa berjalan lancar,” katanya.

Edy mengimbau organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan penganggaran tentang HIV/AIDS sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebab, kata Edy, kebijakan alokasi anggaran ini sebagai salah satu bukti dan dapat memberikan gambaran upaya memerangi HIV/AIDS mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah.

BACA JUGA :  Kartu BPJS Kesehatan, Syarat Buat SIM, STNK dan SKCK

“Mari kita masifkan promosi pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Manfaatkan media digital, teknologi digital terbaru, perluaskan akses pencegahan dan tes, hingga pengobatan,” harapnya.

Edy juga meminta agar jangan ada pemberhentian pengobatan terhadap penderita HIV. Dia juga mengajak masyarakat ikut berperan membantu penanggulangan HIV tersebur.

“Satukan langkah cegah HIV, diharapkan semua pihak bersama masyarakat dapat berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV,” pungkasnya.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights