BALI – Melihat trend peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Bali khususnya di Kabupaten Badung yang kembali mengalami peningkatan, Pemerintah Kabupaten Badung mengambil satu langkah dengan menghentikan sementara pelaksanaan Pelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal ini disampaikan Sekda Adi Arnawa saat memimpin rapat pelaksanaan penanganan Covid-19 dan pemberhentian sementara Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Badung, bertempat di Ruang Pertemuan Kriya Gosana, Puspem Badung, Jumat (4/2/2022).
“Melihat peningkatan kasus covid, dan menindaklanjuti kebijakan pemerintah pusat dengan keluarnya surat edaran dari kementerian termasuk arahan dari Gubernur Bali, maka di Badung untuk proses PTM dihentikan sementara,” tegas Adi Arnawa.
Adi Arnawa menyampaikan, pelaksanaan PTM di Badung sifatnya dinamis, artinya sangat tergantung situasi perkembangan covid saat ini. Namun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi terutama terkait perkembangan covid dari hari ke hari.
“Bila trendnya naik PTM kita tutup sementara, apabila perkembangan covid melandai lagi, PTM akan dibuka lagi. Artinya pelaksanaan PTM di Badung ini sangat dinamis buka tutup tergantung situasi dan kondisi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, terkait penanganan Covid-19 di Badung, Adi Arnawa menerangkan, dengan naiknya kasus covid, pihaknya bersama Satgas Covid-19 Badung telah mendorong kesiapan infrastruktur baik kesiapan dari stakeholder pariwisata maupun dari pelayanan publik yang harus dievaluasi.
Ia menjelaskan, caranya tim satgas Covid-19 Kabupaten Badung segera melakukan monitoring dan pengawasan ke lapangan sehingga dapat dipastikan bahwa mitigasi penanganan covid di badung ini dikaitkan dengan infrastruktur yang ada sudah siap.
Bila ternyata di lapangan ditemui tidak sesuai dengan ketentuan, Adi Arnawa perintahkan kepada Satpol PP untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum.
“Penanganan pandemi Covid-19 di Badung kita lakukan secara bersama-sama dengan melibatkan stakeholder baik itu pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat,” ujarnya.
Selain itu pihaknya akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi untuk mendidik masyarakat dalam rangka menghadapi covid menuju adaptasi kebiasaan baru ini.
“Tentu kita tidak bisa menutup mata, bahwa covid ini akan terus ada, kegiatan aktivitas tetap jalan namun dibatasi,” pungkasnya