Junta Myanmar Pasang CCTV di Sejumlah Kota, Aktivis HAM: Berisiko Bagi Pejuang Demokrasi

  • Bagikan
Foto ilustrasi.

Sejak sebelum kudeta

Kota Mawlamyine melakukan tender pengadaan sistem pengawasan kamera tak lama setelah kudeta, menurut ketiga sumber tersebut. Kota Taunggyi dan Dawei menyusul beberapa bulan setelahnya.

Tender di Mawlamyine diikuti Fisca dan Naung Yoe. Tender di Dawei dan Taunggyi dimenangkan Fisca, dan di masing-masing kota dipasang ratusan kamera Dahua tahun ini.

Di Mawlamyine, sekarang ada 200 lebih kamera Dahua dan lebih banyak lagi yang akan dipasang.

Kamera Dahua juga dipasang tahun ini di Myitkyina, ibu kota negara bagian Kachin, daerah yang kerap mengalami kerusuhan etnis. Pemerintah kota Hpa-an telah mulai membahas soal sistem kamera pemantau ini.

Menurut media lokal dan dua sumber, sebelum kudeta, pemerintahan Aung San Suu Kyi memasang CCTV di Naypyidaw dan Yangon, sedangkan kota Mandalay juga termasuk dalam perjanjian pemasangan sistem pengawasan kamera dengan Huawei.

BACA JUGA :  Aktivis HAM Haris Azhar Hari Ini Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro Jaya

Kamera Huawei yang dipasang di Naypyidaw digabung dengan perangkat lunak pengenal wajah. Di Yangon, sistem pengawasan ini terdiri dari pusat komando lalu lintas Hikvision dan gabungan sejumlah merek kamera.

Dua sumber mengungkapkan, sejak kudeta junta meminta Mandalay untuk segera memasang kamera pengawas. Sedikitnya 300 kamera Huawei dipasang sebelum kudeta, sedangkan ratusan lagi akan dipasang.

Kota Bagan, kota bersejarah dan tujuan wisata, juga melakukan tender pengadaan kamera pengawas sebelum kudeta.

Di negara bagian Rakhine, di mana militer bertempur dengan kelompok etnis bersenjata, sistem CCTV dengan kamera Huawei dipasang pasukan keamanan Myanmar sejak 2019 di kota Sittwe dan beberapa desa.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights