JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan selama 400 tahun Indonesia tidak pernah dapat apa-apa dari kekayaan alam melimpah yang dimilikinya.
Atas dasar itulah, pemerintahannya melakukan perubahan pengelolaan sumber daya alam dengan melakukan transformasi ekonomi.
Menurut Jokowi, sudah 400 tahun lebih Indonesia tidak memiliki keberanian dalam memanfaatkan semua kekayaan alam yang dimiliki secara maksimal untuk kepentingan dalam negeri.
Ketakutan itu tercermin dari ekspor Indonesia yang kebanyakan dalam bentuk bahan mentah. “Sejak zaman VOC, 400 tahun yang lalu kita mengirim bahan mentah, yang kita kirim bahan mentah. Kayu kita kirim gelondongan, komoditas pertanian, perkebunan sampai sekarang juga (kita ekspor) mentah. Kita sudah 400 tahun lebih tidak memiliki keberanian untuk melangkah ke yang namanya transformasi ekonomi,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan TNI- Polri di Jakarta, Selasa (1/3).
Dengan kebijakan itu, pemerintah berupaya untuk menghentikan ekspor sumber daya alam dalam bentuk mentah. Menurutnya, langkah itu sudah dilakukan terhadap beberapa jenis kekayaan alam, salah satunya nikel.
Ia tak mengizinkan lagi nikel diekspor dalam bentuk mentah.
“Nikel, gak boleh ekspor lagi nikel. Bahan mentah nikel nggak, setop (ekspornya). Kiriman ekspor harus minimal setengah jadi, kemudian nanti berikutnya harus barang jadi,” katanya.
Ia mengatakan langkah itu dilakukannya supaya kekayaan alam bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi di dalam negeri. Ia berharap dengan langkah itu, ekonomi yang selama ini 56 persen sampai 58 persennya bertumpu pada konsumsi bisa digeser ke produksi.
Kata dia jangan sampai pertumbuhan 56-58 persen bertumpu pada konsumsi. Ia akan merubah dari konsumsi menjadi produksi