Jembatan Penghubung Ciamis-Kuningan Ambruk, Warga Harus Putar Arah 10 KM

  • Bagikan
Jembatan gantung Sukajaya yang putus akibat diterjang luapan Sungai Cijolang. (Foto/istimewa)

CIAMIS- Jembatan gantung penghubung Kabupaten Ciamis dan Kuningan di Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Ciamis, putus akibat diterjang luapan Sungai Cijolang.

Dampaknya, untuk beraktivitas, warga dua kabupaten harus memutar 10 kilometer (km). Imbas putusnya jembatan itu sangat dirasakan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Ciamis dan Dusun Walahar, Desa Ciberung, Kecamatan Selajambe, Kuningan.

Detik-detik putusnya jembatan itu direkam warga. Dalam video terlihat air Sungai Cijolang yang merupakan anak Sungai Citanduy meluap dan menyeret jembatan gantung tersebut pada Sabtu (25/3/2023) sore.

Curah hujan tinggi menyebabkan air Sungai Cijolang meluap. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.   

Kuswara, warga Desa Sukajaya, mengatakan, jembatan gantung yang dibangun 3 tahun lalu tersebut hanyut pada Sabtu (25/3/2023) sekira pukul 17.00 WIB.

BACA JUGA :  Elon Musk akan Berdiskusi dengan 500 Mahasiswa Seluruh Indonesia di Bali Pekan Depan

Saat kejadian, kata Kuswara, kondisi cuaca saat itu hujan deras menguyur wilayah perbatasan Ciamis-Kuningan hingga debit air Sungai Cijolang naik hingga 5 meter dan memutuskan jembatan gantung.

“Kemarin itu hujan besar kurang lebih 2 jam, setelah itu air sungai meluap setinggi 5 meter. Sehingga pelat lantai jembatan itu terbawa arus. Jadi ini yang tersisa hanya kawat sling jembatan dan pengaitnya saja,” kata Kuswara. 

Kuswara menyatakan, sebelum jembatan tersebut dibangun, warga menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai.

Setelah jembatan dibangun dan diresmikan pada 2020, akses transportasi itu mempersingkat aktivitas warga, baik dari Ciamis ke Kuningan maupun sebaliknya.

“Sekarang karena jembatan putus, warga harus memutar sejauh 10 kilometer,” ujar Kuswara.

BACA JUGA :  Lepas Pawai Taaruf Festival Assyabaab XIV, Dr. Nurdin : Contoh Peran Nyata Generasi Muda

Sementara itu, Wartini (57), warga Desa Sukajaya, mengatakan, setelah jembatan tersebut putus, warga terpaksa harus memutar menggunakan jalur darat sejauh 10 km dan mengeluarkan ongkos Rp30.000 menggunakan jasa ojek.

“Rusaknya jembatan ini sangat mengganggu aktivitas warga. Jembatan ini sangat penting untuk berangkat kerja, sekolah, dan pergi ke pasar,” kata Warini.

Masyarakat berharap Pemkab Ciamis dan Kuningan segera membangun jembatan permanen di atas Sungai Cijolang itu agar akses lalu lintas dan roda perekonomian di wilayah perbatasan tersebut kembali normal.(*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights