TASIKMALAYA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengusulkan perbaikan jalan utama di Kecamatan Parungponteng yang putus akibat ambles parah setelah tergerus longsor. Dampaknya jalan itu ditutup karena sangat berbahaya jika dilintasi kendaraan, baik mobil maupun motor.
“Tindak lanjut (perbaikan) jalan (longsor) sudah komunikasi dengan PU (Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya). Sedangkan lalu lintas (berkoordinasi) dengan dishub,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna, Sabtu (29/10).
Hujan deras mengguyur wilayah Tasikmalaya dan menyebabkan tanah longsor menggerus badan jalan utama di Kabupaten Tasikmalaya yang menghubungkan Kecamatan Parungponteng dengan Cibalong, pada Rabu (25/10).
Akibat badan jalan tergerus longsor itu, kata dia, menyebabkan kendaraan roda empat dari arah Tasikmalaya menuju Cibalong maupun sebaliknya tidak bisa dilewati karena berbahaya.
“Karena longsor, jalan ditutup total, untuk motor dialihkan ke jalur darurat lewat sekolah, namun roda empat diarahkan ke Jalan Babakan Jeruk,” ujar Kurnia Trisna.
Kurnia Trisna menuturkan, alasan jalan ditutup karena berpotensi terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan kendaraan yang melintas. Jalan ambles sepanjang 20 meter dan tinggi 50 meter.
“Longsoran itu menggerus di bagian bawah jalan sepanjang sekitar 20 meter dengan kedalaman sekitar 50 meter,” tuturnya.
Selain memutus jalan kabupaten, bencana longsor di Kecamatan Parungponteng itu menyebabkan dua rumah dan satu warung rusak terdampak longsor.
Selain itu, kata Kurnia Trisna, ada juga bangunan sekolah dasar di sekitar itu terancam bahaya longsor susulan, sehingga diminta tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
“Di sana ada dua rumah terdampak, satu masih utuh, dan satu ambruk, warung juga rusak, selain itu, sekolah juga terancam,” ucap Kurnia Trisna.
Selain jalan utama di Kecamatan Parungponteng putus, hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari menyebabkan bencana di sejumlah daerah di Kabupaten Tasikmalaya, tercatat ada 10 kejadian bencana, empat di antaranya banjir.(*)