JAKARTA- Topik mengenai operasi menghilangkan lemak di pipi atau buccal fat removal menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Keramaian itu muncul setelah sejumlah selebriti menjalani prosedur serupa. Berdasarkan data Google Trends, bahkan tingkat penelusuran mengenai ‘buccal fat removal’ melonjak drastis pada Desember lalu.
Lantas, apa itu buccal fat removal?
Buccal fat removal adalah tindakan operasi yang dilakukan untuk mengurangi lemak pipi. Caranya dengan menghilangkan lemak di sekitar mulut.
Pada umumnya, operasi ini dilakukan untuk orang dengan pipi tembem. Dengan buccal fat removal, bentuk pipi dan wajah jadi lebih ideal.
“Anda dapat menonjolkan tulang pipi dengan menghilangkan lemak yang terdapat pada kompartemen buccal fat,” kata Darren Smith, seorang ahli bedah plastik yang berbasis di New York, AS.
Menurut Smith, alasan prosedur buccal fat removal mendadak menjadi tren adalah fungsinya yang dapat menciptakan tampilan tulang pipi yang lebih terpahat dan tegas. Ia mengatakan bahwa pasien-pasiennya ingin menonjolkan ‘submalar holow’ di bawah tulang pipi mereka.
Hal yang sama juga dikatakan oleh dokter kulit kecantikan Ellen Gendler. Ia mengamati adanya peningkatan jumlah pasien yang penasaran dengan buccal fat removal.
“Minggu lalu, ada 20 orang yang bertanya kepada saya tentang buccal fat removal,” katanya.
Harus dilakukan hati-hati
Meski begitu, banyak ahli bedah hingga dokter kecantikan yang mengingatkan agar buccal fat removal dilakukan dengan berhati-hati.
Gendler sendiri sempat mengunggah sebuah video di TikTok yang memperingatkan pasien, utamanya wanita muda, untuk menghindari prosedur tersebut.
“Tren terbaru buccal fat removal mungkin merupakan tren paling bodoh yang pernah saya lihat dalam waktu lama,” katanya dalam video tersebut.
Gendler mengatakan, karena prosedur tersebut menghilangkan volume dari wajah, buccal fat removal dapat menimbulkan efek penuaan dini pada pasien.
Meski pada awalnya terlihat bagus, namun hasil yang sempurna itu akan berubah seiring bertambahnya usia pasien. Pasien akan mengalami kehilangan volume wajah secara alami dan terlihat lebih kurus serta tampak tua.
Selain itu, lanjut Gendler, begitu buccal fat hilang, tidak ada cara untuk mendapatkannya kembali. Satu-satunya cara hanyalah melalui suntikan lemak yang dapat meniru tampilan normalnya.
Gendler mendesak pasien yang ingin menghilangkan buccal fat untuk mempertimbangkan risikonya dan memahami bagaimana hasil yang didapat bisa berubah seiring waktu berjalan.
“Saya merasa ini bukan prosedur yang harus Anda lakukan tanpa memahami risiko yang sangat nyata ini,” katanya.(*)