JAKARTA – Inggris mendukung Ukraina menggempur balik wilayah Rusia dan tak mempermasalahkan jika menggunakan senjata yang diberikan pemerintahan Boris Johnson.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey, mengatakan Ukraina adalah negara berdaulat yang hidup damai di dalam perbatasan pemiliknya, dan kemudian negara lain memutuskan melanggar perbatasan itu serta membawa 130 tentara ke negara mereka.
“Perang pun dimulai antara Ukraina dan Rusia. Dalam perang Ukraina perlu menyerang wilayah lawan entah jalur logistik, pasokan bahan bakar, depot amunisi atau yang lain,” papar Heappey kepada Times Radio yang dikutip The Guardian, Rabu (27/4).
Lebih lanjut ia mengatakan Benar-benar sah bagi Ukraina menargetkan wilayah Rusia untuk mengganggu logistik, yang jika tidak diganggu akan berdampak pada kematian dan pembantaian di Ukraina.
Heappey juga tak mempermasalahkan jika pasukan Ukraina menggunakan senjata yang digunakan untuk menggempur balik Rusia.
Menurutnya, ada banyak negara yang menggunakan paket senjata yang diimpor dari negara lain.
PlayUnmute
“Ketika paket persenjataan kami digunakan, kami cenderung tak menyalahkan [negara] yang memproduksinya. Anda menyalahkan negara yang mengeluarkan,” ucap Heappey lagi.
Ukraina, lanjutnya, akan punya kesempatan untuk mengusir pasukan Rusia.
Merespons komentar Heappey, Rusia memperingatkan Inggris jika mereka terus membantu Ukraina maka akan ada “tanggapan proporsional” secepat mungkin.
Rusia terus mengintensifkan serangan di timur Ukraina atau disebut perang fase dua. Heappy punya penilaian sendiri soal manuver militer Kremlin itu.
“Jauh lebih seimbang. Ukraina punya keuntungan dari posisi pertahanan yang sudah dipersiapkan selama delapan tahun terakhir. Dan itu akan membuat Rusia kewalahan,” katanya.
Dukungan dari berbagai negara juga bisa menjadi amunisi bahwa Ukraina berhasil mengalahkan pasukan Rusia – lanjutnya.
Sebelumnya, Heappey mengatakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, bertekad mengklaim kemenangan sebelum perayaan Hari Besar Rusia pada 9 Mei.
Rencana itu, katanya, jelas menekan secara waktu dan bisa jadi Rusia justru membuat kesalahan.
“Tekanan politik Putin dan keangkuhan yang ditunjukkan, keinginannya untuk berdiri di tangga Kremlin pada 9 Mei dan menjadi pahlawan, berarti ribuan nyawa Rusia akan hilang, dan Rusia akan rugi,” papar Heappey.
Ukraina tengah memasuki musim hujan, dan kondisi ini disebut tak kondusif untuk manuver berat pasukan Rusia.